![]() |
Andika Pranata Ginting | Ketua PMII Komisariat Universitas Malikussaleh. Tampil sebagai narasumber. FOTO | DAHLAN AMRY |
SAMUDERAPOS.ID | LHOKSEUMAWE — Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Universitas Malikussaleh (Unimal) menggelar kegiatan diskusi kepemudaan dengan tema “Pemuda Hari Ini, Pemimpin Masa Depan” pada Minggu (6/7) di Aula Walikota Lhokseumawe.
Kegiatan ini dihadiri puluhan kader PMII Unimal serta anggota organisasi mahasiswa di lingkungan Universitas Malikussaleh seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Pertanian Universitas Malikussaleh dan Himpunan Mahasiswa Labuhanbatu Utara (HIMALABURA) Lhokseumawe – Aceh Utara.
Dalam kegiatan tersebut, Ketua PMII Komisariat Universitas Malikussaleh, Andika Pranata Ginting, tampil sebagai narasumber utama. Dalam paparannya, Andika menekankan pentingnya menyiapkan kualitas diri sejak dini agar pemuda mampu memegang estafet kepemimpinan di masa depan.
“Pemuda adalah aset utama bangsa. Jika kita ingin melihat seperti apa wajah Indonesia di masa yang akan datang, maka lihatlah bagaimana kualitas pemudanya hari ini. Karena itulah, kita harus terus mengasah intelektualitas, memperkuat karakter, dan memperluas wawasan agar kelak siap menjadi pemimpin yang membawa perubahan,” ujar Andika.
Lebih lanjut, ia juga mengajak kader PMII serta mahasiswa Unimal untuk aktif berorganisasi dan terlibat dalam kegiatan sosial. Menurutnya, proses belajar kepemimpinan tidak hanya diperoleh di ruang kelas, tetapi juga melalui pengalaman langsung dalam mengelolah organisasi, mengadvokasi kepentingan masyarakat, serta membangun jejaring yang luas.
Ketua Panitia, Muhammad Arif, dalam laporannya menyampaikan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk membangkitkan semangat kepemudaan di kalangan mahasiswa. “Kita menginginkan pemuda yang mendapatkan kesempatan berkuliah diperguruan tinggi dan bergabung dalam berorganisasi memiliki kesadaran bahwa kita adalah calon-calon pemimpin yang akan menentukan arah bangsa ini ke depan,” ujarnya.
Diskusi berlangsung interaktif dengan berbagai pertanyaan dan pandangan kritis yang disampaikan oleh peserta. Kegiatan kemudian ditutup dengan pembacaan doa bersama dan sesi foto bersama seluruh peserta sebagai bentuk komitmen untuk terus bergerak dan mengasah diri menjadi pemimpin masa depan, demikian ungkap Muhammad Arif. (*)