![]() |
Wakil Ketua MAA Aceh, Tgk Yusdedi (tengah) Asisten II. Dr. Anwar dan Sekretaris MAA Kota Lhokssumawe, Marzuki, Hotel Lido Graha 13 Agustus 2022. (FOTO|SP-D.AMRY) |
LHOKSEUMAWE | SAMUDERAPOS.com - Majelis Adat Aceh (MAA) menggelar pembinaan adat seumapa (Narit Maja), meunasib, dan tarian traddisional di Hotel Lido Graha Lhokseumawe, 12-13 Agustus 2022. Kegiatan ini dilaksanakan untuk mensosialisasikan sekaligus melestarikan adat seumapa di tengah gempuran budaya asing melalui media sosial.
Wakil Ketua MAA Provinsi Aceh, Tgk Yusdedi, menyebutkan adat seumapa di Aceh umumnya digelar dalam upacara perkawinan di Aceh, meskipun adat seumapa bisa dilaksanakan dalam berbagai kegiatan sosial. “Adat seumapa dalam upacara perkawinan di Aceh pun ada yang berbeda di setiap daerah,” ungkap Tgk Yusdedi.Ia mengingatkan pentingnya menyusun standar adat seumapa dan mendokumentasikan adat tersebut untuk melestarikannya serta melahirkan generasi seumapa. “Di setiap daerah harusnya ada generasi seumapa,” tambah Tgk Yusdedi yang juga mantan ketua MAA Kota Lhokseumawe.
Tgk Yusdedi juga mengkritisi rendahnya perhatian Pemerintah Aceh dalam mendukung kelestarian adat budaya Aceh. Meski ada kegiatan yang melibatkan adat budaya Aceh dalam kegiatan resmi, tetapi hanya sekadar pelapis sehingga tidak berpengaruh signifikan untuk kelestarian adat untuk jangka panjang.
Di sisi lain, ia juga mengkritisi kinerja MAA di sebagian daerah yang tidak aktif melakukan kegiatan apa pun. Di sejumlah kabupaten dan kota, keberadaan MAA hanya sebagai pelengkap lembaga semata.
Lido Graha Hotel
Sementara, Dr H Yusri Yusuf menyampaikan materi tentang adat seumapa dalam perspektif akademik. Pemateri lain adalah Wakil Ketua MAA Kota Lhokseumawe, Tgk HM Nasir Aly, yang mengupas ada seumapa dari masa ke masa.
Yusri Yusuf dan seniman seumapa senior di Aceh, Cek Medya Hus, menyampaikan sejarah seumapa, struktur dan tahapan seumapa, serta manfaat seumapa. Tidak hanya menyampaikan materi, Cek Medya Hus juga mendemonstrasikan adat seumapa di hadapan peserta.
Eksibisi penampilan juga ditampilkan dua seniman seumapa muda dari Kota Lhokseumawe, The Pingkom. Duo seumapa muda tersebut digawangi Riski Fajar dan Aiyub, yang mendapatkan apresiasi dari banyak tokoh adat.
“Di tengah gempuran budaya asing melalui media sosial, ada anak muda yang memiliki kepedulian terhadap adat seumapa patut diapresiasi,” ujar Yusri yang juga pernah menjabat kepala Sekretariat MAA Provinsi Aceh dan masih mengajar di Universitas Syiah Kuala serta di Institut Seni Budaya Indoenesia (ISBI) Aceh.
Ketua MAA Lhokseumawe, Tgk H Muhammad Djalil Hasan menyebutkan peserta pembinaan ini terdiri dari seniman berbagai kalangan di Lhokseumawe serta akademisi. Ia mengharapkan kegiatan tersebut ada tindaklanjut untuk memasyarakatkan adat seumapa dan budaya Aceh lainnya. (red)
Sumber: KabarTamieng.com