Aceh Utara, Samuderapos.id - Dalam rapat Kenaikan Kelas di MTsN 2 Aceh Utara hangat mengenai pentingnya evaluasi guru telah menghasilkan berbagai poin krusial demi kemajuan pendidikan.
Kepala MTsN 2 Aceh Utara, Sulaiman Hasyim, mengatakan evaluasi ini tidak hanya berfokus pada kemampuan mengajar di dalam kelas, tetapi juga mencakup berbagai aspek yang lebih luas, mulai dari kedisiplinan, tanggung jawab, hingga kemampuan berkolaborasi.
Menurut Sulaiman, Kedisiplinan dan Tanggung Jawab sebagai Fondasi, Salah satu sorotan utama adalah pentingnya kedisiplinan dan tanggung jawab guru, terutama terkait kehadiran saat piket.
Kasus manipulasi daftar hadir menjadi perhatian serius, menunjukkan perlunya sanksi tegas dan komunikasi yang jelas agar tidak terulang. Ketertiban di area piket, terutama di titik-titik strategis seperti gerbang depan, perlu ditingkatkan.
Pentingnya kehadiran guru di kelas juga ditekankan, mengingat adanya kasus di mana siswa keluar kelas saat jam pelajaran berlangsung, bahkan hingga ke koperasi. Katanya.
Dia menguraikan, Guru harus lebih disiplin dan perhatian terhadap siswa selama jam belajar, memastikan mereka berada di tempat yang semestinya.
"Pola Mengajar yang Inovatif dan Berdampak Evaluasi juga akan menyoroti pola mengajar guru. Guru diharapkan tidak hanya sekadar memberikan catatan atau tugas-tugas yang monoton." Ujarnya.
Praktik seperti memberikan catatan yang tidak relevan atau mengulang kegiatan yang sama hingga akhir semester perlu dihindari.
Guru profesional harus mampu menciptakan suasana belajar yang interaktif dan menyenangkan, serta menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi dan inovatif.
Sulaiman menekankan, Khususnya bagi guru olahraga, penekanan diberikan pada pentingnya mendampingi siswa secara aktif, bukan hanya sekadar "tidak mengajar." Setiap guru, termasuk guru olahraga, harus mampu merancang dan melaksanakan kegiatan belajar yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan siswa, memastikan siswa mendapat ilmu yang diajarkan.
Profesionalisme guru, terutama bagi yang sudah bersertifikasi, menjadi poin penting. Guru diharapkan mampu menguasai kelas dengan baik, karena penguasaan kelas adalah fondasi agar materi dapat tersampaikan dengan efektif kepada siswa.
Lebih dari itu, guru tidak hanya berkarya untuk kepentingan pribadi, tetapi berkarya untuk kemajuan anak-anak.
Pemanfaatan guru fasilitator seperti Pak Alvin dalam bidang Bahasa Indonesia, misalnya, harus menjadi kekuatan pendorong untuk saling berbagi ilmu dan meningkatkan kompetensi bersama.
Menurut Dia, Setiap guru memiliki keunikan dan keahlian masing-masing, yang jika disinergikan akan menciptakan lingkungan belajar yang lebih kaya.
Evaluasi komprehensif ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengajaran secara berkelanjutan. Tidak ada ruang untuk kemunduran dalam mengajar.
Dengan semangat dan daya upaya yang maksimal dari setiap guru, serta sinergi dalam pelaksanaan tugas, diharapkan Madrasah dapat mencapai cita-cita pendidikan yang jauh lebih baik dari kondisi saat ini.
Harapan adalah bahwa setiap guru dapat menjadi profesional yang terus berkarya untuk anak-anak, bukan hanya untuk diri sendiri, Katanya.(Man)