 |
| Pj Bupati Azwardi turut didampingi oleh Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Fuad Mukhtar, SSos, Kepala Dinas Pendidikan Dayah Abdullah Hasbullah, SAg, MSM, kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Asnawi, ST, MSM,. Saat dilokasi Dayah terbakar. (FOTO/SP/M.IHSAN) |
ACEH UTARA | SAMUDERAPOS.COM - Penjabat Bupati Aceh Utara Azwardi, AP, MSi, mengunjungi Dayah Madinatuddiniyah Babul Huda di Dusun Glee Madat Gampong Paloh Lada Kecamatan Dewantara yang mengalami musibah kebakaran pada Sabtu pekan lalu.
Selanjutnya juga turut serta Camat Dewantara Nawafil Mahyudha, SSTP , dan Kepala Bagian Kesra dan Keistimewaan Aceh Setdakab M. Dahlan, SE
Kunjungan Pj Bupati Azwardi mendapat sambutan hangat oleh Pimpinan Dayah Madinatuddiniyah Babul Huda Dusun Glee Madat Gampong Paloh Lada, Tgk Nazaruddin ZA (Abi Gade).
Dalam sambutan tersebut Abi Gade mengucapkan terima kasih atas kunjungan langsung Pj Bupati Azwardi bersama pejabat lainnya yang telah melihat langsung kondisi dayah setelah mengalami musibah kebakaran pada akhir pekan lalu.
Musibah kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 09.30 WIB pada Sabtu, 20 Agustus 2022 pekan lalu, saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung.
Abi gade mengatakan Sebanyak enam bilik (kamar) santri yang hangus dilalap si jago merah tersebut dihuni oleh 25 santri putra dayah.
Tidak ada korban jiwa dalam musibah kebakaran, namun di sisi lain barang-barang santri ikut habis terbakar diantaranya, pakaian, kitab dan perlengkapan lainnya, ikut musnah akibat kebakaran tersebut.Diperkirakan kerugian akibat dari kejadian tersebut sekitar Rp100 juta.
Pj Bupati Aceh Utara Azwardi pada kesempatan itu mengatakan Pemkab Aceh Utara akan berupaya membangun kembali bilik santri yang terbakar. Begitu juga kebutuhan santri lainnya, sehingga para santri kembali dapat belajar dengan nyaman.
Sebelumnya, sesuai dengan perintah Pj Bupati Azwardi kepada Kepala Dinas Sosial dan P3A Aceh Utara Fuad Mukhtar, S.Sos,
agar bergerak cepat ke lokasi kebakaran untuk membantu kebutuhan masa panik, terutama berupa sembako sandang dan pangan. (SP/IHSAN)
Editor : AMRY