SAMUDERAPOS.id
SAMUDERAPOS.id

Dalam Raker se Aceh, Pj Walikota Dr Imran sampaikan Target Penurunan Stunting Sesuai Arahan Presiden RI

Pj Walikota Dr Imran paparkan enam point strategis dalam membangun kota Lhokseumawe dalam forum Raket se Aceh di Banda Aceh. FOTO/M_IHSAN

ADVERTORIAL 

BANDA ACEH – Penjabat (Pj) Walikota Lhokseumawe, Dr. Drs. Imran, M.Si, MA.Cd, didampingi Sekda T. Adnan, SE, menghadiri Rapat Kerja (Raker) bupati/walikota se-Aceh bersama Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, di Meuligoe Gubernur, Banda Aceh pada Rabu (08/03).

Dalam kesempatan tersebut, Pj Walikota Lhokseumawe Dr. Imran menyampaikan fokusnya selama menjabat sebagai Walikota yaitu ada 6 prioritas pertama meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia.

Selanjutnya meningkatkan pemahaman dan kesadaran hukum, ketiga penataan kawasan kota, keempat menciptakan kota yang aman dan nyaman, kelima mengembangkan kreatifitas masyarakat dan keenam yaitu mendorong pertumbuhan inovasi di Kota Lhokseumawe demi mewujudkan Kota Lhokseumawe yang beriman kreatif dan inovatif.

Disamping itu, Dr Imran juga menyampaikan upaya upaya penurunan stunting, Kota Lhokseumawe pada tahun 2022 angka prevelensi yang mencapai posisi 28,10%, target pada tahun 2023-2024 penurunan prevelensi mencapai 14% sesuai arahan presiden RI bapak Jokowi, ujar putra asli Lhokseumawe.

Pantauan awak media, selain para bupati/walikota, rapat tersebut juga diikuti Sekda Aceh, Bustami, para Asisten, Sekda dan seluruh Kepala Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA). Rapat tersebut membahas isu isu strategis dalam pembangunan di Aceh, diantaranya persoalan kemiskinan, stunting, inflasi, ketahanan pangan hingga persoalan infrastruktur.

“Apa yang dibutuhkan kabupaten/kota dan bila ada di Provinsi, disampaikan kepada Kepala Dinas terkait biar segera ditindaklanjuti dan apa yang tidak ada di provinsi dan adanya di pusat, saya siap mendampingi untuk minta bantuan ke pusat,” ujar Achmad Marzuki.

Hal ini diungkapkan Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, dalam arahannya, beliau meminta Bupati dan Walikota seluruh Aceh agar selalu kompak dalam menjalankan tugas pembangunan di daerah masing-masing. Lebih lanjut, Achmad Marzuki menambahkan, berbagai permasalahan strategis yang menyentuh langsung masyarakat, seperti kemiskinan, inflasi, hingga stunting harus ditangani secara sinergis dan kolaboratif.

Sebagai salah satu masalah kesehatan nasional, stunting perlu mendapatkan perhatian dan penanganan khusus dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, hingga tingkat keluarga. Dengan kondisi demikian, maka Budi Gunadi Sadikin selaku Menteri Kesehatan Republik Indonesia menyebutkan bahwa terdapat 3 upaya yang akan dilakukan untuk mencegah stunting yang akan dimulai pada periode pra kehamilan wanita.

Dalam keterangannya pada acara Kampanye Gizi Seimbang dan Pemecahan Rekor MURI yang diselenggarakan pada Kamis 11 Agustus 2022, Menteri Budi Gunadi Sadikin menyebutkan Kementerian Kesehatan ditugaskan untuk menurunkan angka stunting dari 24% ke 14% di tahun 2024. Untuk itu, intervensi akan difokuskan kepada wanita sebelum melahirkan sebagai upaya pencegahan.

Upaya Penurunan Stunting

Berikut ini adalah 3 upaya yang akan dilakukan guna mencegah stunting di Indonesia, diantaranya adalah:

  1. Pemberian TTD (Tablet Tambah Darah) bagi para remaja putri

  2. Melakukan pemeriksaan kehamilan dan pemberian makanan tambahan pada ibu hamil guna mencukupi kandungan gizi dan zat besi pada ibu hamil.

  3. Pemberian makanan tambahan berupa protein hewani pada anak usia 6-24 bulan seperti telur, ikan, ayam, daging dan susu.

Sebagai penutup, menteri Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa ketiga upaya pencegahan stunting yang telah disebutkan diatas, merupakan program yang mendesak untuk dilakukan. Sehingga dengan adanya upaya tersebut, diharapkan mampu memberikan dampak yang baik terhadap penurunan angka stunting di Indonesia. Cegah Stunting itu Penting!

Lebih baru Lebih lama