![]() |
Muhammad Ilham Siregar Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala. FOTO | RIZKI FAUZAN |
Oleh; Muhammad Ilham Siregar
Aksi premanisme merupakan hal yang meresahkan dikalangan masyarakat Negara Indonesia. Baik aksi premanisme yang melakukan tindak pungli lalu lintas,maupun pungli ke terhadap pihak instansi perusahaan dan lain-lain.
Aksi premanisme dapat masuk ke segala lini problematika masyarakat sebab sejatinya manusia akan menjadi hewan buas ketika mereka memiliki minim kesempatan untuk bertahan hidup dan selalu berakhir ke aksi kriminalitas jika kita berkaca pada kejadian keseharian masyarakat.
Kehadiran organisasi kepemudaan yang seharusnya sebagai wadah berhimpunnya pemuda dalam upaya melaksanakaan kerja organisasi untuk mendukung cita-cita terbentuknya negara Indonesia yang adil, makmur, sejahtera lahir dan batin.
Namun, organisasi kepemudaan tersebut yang mencoreng definisi dari kehadiran organisasi tersebut.Banyak ditemui aksi premanisme didalam organisasi kepemudaan bahkan dapat mencabut nyawa seseorang di Kota Medan akibat dari perselisahan antar OKP ketika memperebutkan suatu wilayah lapak pasar di Kecamatan Medan Johor.
“Saya tidak pernah benci dengan salah satu OKP. Jadi jangan bilang saya benci sama anggotanya, yang saya benci hanya kegiatannya saja karena dampaknya menghambat perekonomian di Kota Medan, termasuk kenyamanan berinvestasi ucap Bobby Nasution selaku Walikota Medan.Banyak masyarakat mulai menanamkan stigma bahwasannya OKP merupakan biang dari salah satu tindak pungli."
Tidak bisa dihindarkan bahwasannya organisasi kepemudaan di Sumatera Utara kerap mengutip kebeberapa pelaku UMKM sejumlah uang yang bertajuk “uang keamanan” namun tidak menjalankan perangkat sesuai dengan utupoksi tersebut.Sebagian oknum di organisasi kepemudaan di Sumatera Utara cukup dikenal di kacamata masyarakat dengan melakukan praktik pungutan liar terhadap para pelaku UMKM.Sedangkan UMKM merupakan salah satu roda perekonomian yang amat berdampak guna mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Banyaknya preman yang mengatasnamakan OKP dengan aksi yang merugikan investor dan UMKM. Hal itu berdampak terhadap keamanan dan kenyamanan masyarakat. Karenanya, masalah premanisme patut mendapatkan perhatian lebih karena berhubungan dengan semua aspek kehidupan masyarakat, baik sosial, ekonomi, budaya, politik maupun aspek agama,” ungkap Wan Suryani.
Dalam menanggulangi masalah premanisme ini, Wan Suryani berharap agar Pemko Medan bekerjasama dengan TNI dan POLRI. Kemudian, imbuhnya, diikuti dengan penyuluhan hukum guna meningkatkan kesadaran hukum bagi masyarakat melalui perangkat daerah terkait, termasuk camat, lurah hingga kepala lingkungan.
Sebelumnya, Pemkot Medan sudah memberikan ruang untuk Dispora Kota Medan untuk memberikan beberapa sarana olahraga dalam Guna mendukung pembinaan olahraga yang dilakukan, Kadispora Kota Medan Pulungan Harahap saat ditemui beberapa hari lalu mengatakan, pihaknya akan membangun sarana olahraga di setiap wilayah sehingga dapat dimanfaatkan para pemuda untuk berolahraga. “Melalui kegiatan olahraga ini, kita mengajak pemuda untuk bertindak kearah yang positif. Mudah-mudahan upaya ini dapat mengurangi aksi premanisme yang dikeluhkan masyarakat maupun pelaku UMKM,” jelas Pulungan.
Dampak dari tindakan premanisme tersebut sudah jelas menurunkan niat jual beli masyarakat baik dari pelaku UMKM dan juga niat dari pembeli.Sebab ketika pembeli harus membeli langsung dari toko pasti pembeli harus mempersiapkan uang yang lebih untuk membayar uang parkir kendaraan yang diparkiran untuk waktu yang sebentar.Dan juga pelaku UMKM harus memikir ulang ketika mereka hendak mendirikan suatu usaha sebab mereka harus mempersiapkan dana yang cukup untuk membayar “uang keamanan” tersebut.
Praktik juru parkir illegal juga tidak sedikit ditemui di Sumatera Utara.Bermodalkan mencetak KTA(Kartu Tanda Anggota) yang dapat di jiplak oleh beberapa oknum jahat.Oknum tersebut sudah resmi menjadi juru parkir suatu wilayah yang ramai didatangi masyarakat.Tindak juru parkir illegal ini juga merusak beberapa lini baik dari estetika perkotaan,menimbulkan kemacetan,memakan badan jalan sebagai wadah parkir mereka.Hal tersebut sudah pernah ditemui oleh Walikota Medan itu sendiri yaitu Bobby Nasution.Bobby Nasution menemukan juru parkir yang membuat parkiran berlapis-lapis yang memakan badan jalan sehingga menghambat mobilitas masyarakat yang hendak melewati kampus Universitas Sumatera Utara.