![]() |
Hepatitis B |
LHOKSEUMAWE | SAMUDERAPOS.COM -- Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe kembali memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya penyakit Hepatitis B pada anak-anak. Sebagian besar dari masyarakat sudah sering mendengar tentang penyakit Hepatitis A, Namun bagaimana dengan Hepatitis B, inilah yang dikupas dalam Advertorial kali ini.
Demikian disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe Safwaliza saat di konfirmasi media ini di ruang kerjanya baru baru ini. Sebut Safwaliza penyakit Hepatitis B adalah infeksi hati serius yang disebabkan oleh virus hepatitis B.
Bagi sebagian orang, infeksi hepatitis B dapat menjadi kronis yang berlangsung lebih dari enam bulan. Menderita hepatitis B kronis dapat berkembang menjadi gagal hati, kanker hati, atau sirosis hati, ujar kadis Kesehatan Safwaliza.
Samhung Safwaliza, Pada umumnya orang yang terinfeksi hepatitis B dapat benar-benar pulih, bahkan jika memiliki tanda dan gejala yang parah. Bayi dan anak-anak lebih memungkinkan memiliki infeksi hepatitis B kronis.
![]() |
Viral Hepatitis |
Vaksin dapat mencegah terinfeksi hepatitis B, tetapi jika sudah terinfeksi belum ada obatnya. Jika sudah terinfeksi maka dapat dilakukan tindakan pencegahan tertentu dapat membantu mencegah penularan kepada orang lain.
Virus hepatitis B dapat ditularkan melalui kontak seksual, penggunaan jarum suntuk untuk menyuntikkan obat-obatan, dan dari ibu ke bayi.
Hepatitis berarti peradangan hati. Ada banyak penyebab hepatitis, misalnya karena terlalu banyak minum alkohol, berbagai obat-obatan, bahan kimia, dan juga beberapa virus yang dapat menyebabkan hepatitis.
Tanda dan gejala Hepatitis B
Tanda dan gejala hepatitis B mulai dari yang ringan hingga berat, biasanya muncul sekitar satu sampai empat bulan setelah terinfeksi. Berikut beberapa tanda dan gejala hepatitis B :
Hepatitis akut
Gejala hepatitis akut dapat terjadi tak lama setelah pertama kali terinfeksi dengan virus hepatitis B (dalam 1-6 bulan). Gejala yang terjadi seperti :
Mual dan muntah, Nyeri perut Demam, Merasa kurang sehat, Kulit menjadi kuning, Kulit yang menjadi kuning disebabkan oleh penumpukan bilirubin yang dibuat di hati dan masuk kedalam darah.
Hal ini juga dapat menyebabkan urin menjadi berwarna gelap dan feses menjadi pucat. Gejala infeksi hepatitis B akut pada umumnya dapat pulih setelah beberapa minggu karena sistem kekebalan tubuh yang baik sehingga dapat membunuh virus, ujar Safwaliza.
Hepatitis B akut jarang berkembang menjadi mengancam jiwa. Namun setengah dari kasus tidak memiliki gejala sehingga mungkin Anda tidak menyadari bahwa telah terinfeksi hepatitis B. Bayi yang terinfeksi dari Ibu mereka selama persalinan pada awalnya tidak memiliki gejala.
![]() |
Symthoms Hepatitis |
Hepatitis kronis
Hepatitis B didalam tubuh dapat dalam status aktif dan tidak aktif. Dalam kondisi tidak aktif Anda mungkin tidak memiliki gejala, namun tetap dapat menularkan ke orang lain. Pada beberapa orang dengan hepatitis B aktif dapat terjadi gejala sebagai berikut :
Nyeri otot, Sering mengalami kelelahan, Mengalami rasa tidak enak pada tubuh, Kehilangan nafsu makan, Nyeri pada hati
Kulit dan mata berubah menjadi kuning, Gejala bervariasi bergantung pada keparahan dan beberapa orang mengalami peradangan hati tanpa gejala. Pada beberapa orang dapat bertambah parah menjadi sirosis setelah bertahun-tahun.
Cara penularan Hepatitis B
Berikut beberapa cara penularan hepatitis B : Penularan dari ibu ke bayi Pada umumnya penularan yang paling sering terjadi adalah dari ibu yang terinfeksi kepada bayinya. Hal ini biasanya terjadi ketika prosese melahirkan.
Penularan dari satu orang ke orang lain, Darah dan cairan tubuh yang lainnya dapat membawa virus hepatitis B pada orang yang terinfeksi. Cara penularannya adalah sebagai berikut :
Melakukan hubungan seksual tanpa kontrasepsi (kondom) dengan seseorang yang terinfeksi hepatitis B. Melakukan oral seks juga dapat menularkan virus hepatitis B.
Penularan melalui darah yang terinfeksi hepatitis B. Luka terbuka yang dimiliki tubuh bila bersentuhan dengan darah yang terinfeksi maka dapat memungkinkan virus memasuki aliran darah, berkembang biak dan menyebabkan infeksi. Berikut beberapa contohnya :
Berbagi jarum atau alat yang digunakan untuk menyuntik dengan orang lain, Penularan dari transfusi darah, Kecelakaan seperti tertusuk jarum bekas pakai yang telah terinfeksi hepatitis B. Ada resiko kecil yang tertular virus hepatitis B dari berbagi sikat gigi, pisau cukur, dan barang-barang lainnya yang dapat terkontaminasi darah.
Hepatitis B dapat hidup diluar tubuh selama lebih dari satu minggu. Menggunakan peralatan tidak steril ketika berada di dokter gigi, pemeriksaan medis, tatto, tindik tubuh (body piercing). Mendapat gigitan dari orang yang terinfeksi hepatitis B. Pencegahan Hepatitis B.
Imunisasi
Vaksin tersedia untuk melindungi tubuh dari virus hepatitis B. Imunisasi dapat diberikan kepada siapa saja terutama bagi orang yang memiliki tingkat resiko tinggi untuk terinfeksi virus hepatitis B.
Pencegahan setelah terinfeksi, Jika tidak mendapatkan imunisasi dan telah terkena virus. Jika Anda adalah pekerja kesehatan dan mengalami kecelakan tertancap jarum suntik. Maka Anda bisa mendapatkan suntikan antibodi yang disebut immunoglobulin dan memulai program imunisasi.
Hal ini dapat mencegah perkembangan infeksi.
Pencegahan bayi yang memiliki resiko terinfeksi, Penularan hepatitis dari ibu yang terinfeksi ke bayinya adalah setelah proses kelahiran. Hal yang dapat dilakukan adalah memberikan sunttikan aantibodi dan imunisasi pada bayi untuk mencegah perkembangan infeksi pada bayi.
Upaya mencegah terjadinya penularan, Jika Anda terinfeksi hepatitis B berikut beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya penularan ke orang lain :
Menghindari berhubungan seks dengan siapa pun (terutama seks tanpa menggunakan kondom) hingga mereka telah diimunisasi lengkap dan telah diperiksa dengan tes darah untuk melihat vaksin telah bekerja dalam tubuh.
Tidak berbagi jarum untuk suntik. Tidak melakukan donor darah atau sperma.
Tidak berbagi dengan orang lain dalam menggunakan alat cukur, sikat gigi, dll yang dapat terkontaminasi dengan darah.
Menutup luka dengan pembalut khusus luka, Jika terdapat darah jatuh ke lantai setelah mengalami kecelakaan, segera dibersihkan dengan cairan pemutih (bleaching).
Penanganan Hepatitis B
Penanganan untuk hepatitis akut
Tidak ada pengobatan yang dapat dilakukan untuk membunuh seluruh virus hepatitis B dalam tubuh. Jika Anda mengalami gejala ketika pertama kali terinfeksi, pengobatan dilakukan bertujuan untuk membantu meringankan gejala sampai virus benar-benar hilang dari tubuh.
Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah seperti mengkonsumsi banyak air putih untuk menghindari kekurangan cairan (dehidrasi). Tidak ada pengobatan yang dapat dilakukan untuk mencegah hepatitis B akut berkembang menjadi hepatitis B kronis.
Penanganan untuk hepatitis kronis
Pengobatan untuk hepatitis B tidak dapat menyembuhkan hepatitis B, tetapi bekerja untuk menunda atau mencegah komplikasi dari berkembangnya hepatitis B seperti kerusakan hati dan sirosis hati.
Orang dengan hepatitis B kronis pada umumnya memerlukan pengobatan untuk menghentikan atau mengurangi aktivitas virus sehingga dapat membatasi kerusakan hati. Berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan terapi pengobatan yang tepat. Terdapat dua terapi yang dapat dilakukan :
Interferon
Obat ini mirip dengan zat yang diproduksi dalam tubuh yang juga disebut interferon. Obat ini bekerja untuk melawan infeksi dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Interferon biasanya diberikan sebagai suntikan setiap minggu.
Obat Antivirus
Obat ini bekerja dengan menghentikan perkembangbiakan virus hepatitis B. Berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan terapi pengobatan yang tepat.
Beberapa terapi juga dapat dilakukan selain terapi dengan menggunakan obat :
Transplantasi hati
Untuk beberapa orang yang menderita sirosis memiliki pilihan untuk melakukan transplantasi hati. Mengubah pola makan dan tidak mengkonsumsi alkohol, Pada umumnya orang dengan memiliki hepatitis B disarankan untuk mengubah pola makan menjadi lebih sehat. Orang dengan peradangan hati tidak boleh mengkonsumsi alkohol karena dapat meningkatkan resiko dan kecepatan terjadinya sirosis. (ADVERTORIAL)