![]() |
Kegiatan Posyandu di Gampong Kuta Blang |
SAMUDERAPOS.COM | LHOKSEUMAWE -- Pos Pelayanan Terpadu ini identik dengan kegiatan pemantauan tumbuh kembang anak, sebagai bagian dari penyuluhan kesehatan untuk keluarga. Pelayanan Kesehatan, peran pelayanan kesehatan ini di suatu daerah amat penting.
Ada tidaknya masalah gizi anak di suatu daerah tidak jauh dari kontribusi kader pusat kesehatan masyarakat tersebut.
Mereka diharapkan dapat memberdayakan masyarakat agar mampu memecahkan masalah kebutuhan gizi, khususnya kesehatan dan kelengkapan anggota keluarga yang masih balita.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Posyandu ini simak hasil wawancara khusus media Samuderapos dengan kepala Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe Safwaliza yang akan dirangkum dalam bentuk Advertorial di bawah ini.
Menurur Safwaliza, Pos Pelayanan Terpadu adalah media pemeliharaan kesehatan yang dilakukan dari, oleh, dan untuk masyarakat yang dibimbing oleh petugas terkait.
Pelayanan kesehatan ini adalah salah satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, dan untuk masyarakat.
Pos kesehatan tersebut menjadi salah satu cara pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat, dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan.
Titik fokus dari pelaksanaan Posyandu sendiri adalah adanya kesadaran pada masyarakat untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi.
Di tempat ini, dilaksanakan kegiatan pelayanan sosial dalam pemantauan tumbuh kembang anak. Pusat pelayanan kesehatan ini juga memiliki strata tersendiri, yakni:
Posyandu Pratama, Posyandu Madya, Posyandu Purnama, Posyandu Mandiri
Berbeda dengan puskesmas yang bisa buka 24 jam, penyelenggaraannya biasanya hanya sekitar satu bulan sekali, tergantung dari kegiatan yang akan diselenggarakan.
Salah satu tujuan dari penyelenggaraan Posyandu adalah: Menurunkan angka kematian bayi (AKB), angka kematian ibu (ibu hamil), melahirkan dan nifas. Membudayakan NKBS.
Meningkatkan peran serta masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB, serta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera.
Berfungsi sebagai wahana gerakan reproduksi keluarga sejahtera, gerakan ketahanan keluarga dan gerakan ekonomi keluarga sejahtera.
Keberhasilan pelayanan kesehatan tersebut di dalam suatu wilayah dapat tergambar melalui cakupan SKDN, yakni:
S: Semua balita di wilayah kerja posyandu tercatat.
K: Semua balita memiliki KMS.
D: Banyak balita yang ditimbang.
N: Banyak balita yang berat badannya naik.
Bukan hanya itu, untuk mendapatkan keberhasilan tersebut, para kader harus juga aktif mengajak serta masyarakat untuk mengikuti seluruh program yang diselenggarakan di Posyandu, terang Safwaliza.
Sebab, salah satu patokan ukuran keberhasilan lain dari penyelenggaraan Posyandu adalah apakah peran serta masyarakat selalu aktif, serta berhasil tidaknya program posyandu secara keseluruhan.
![]() |
Dok Dinkes |
Manfaat Posyandu
Posyandu memiliki banyak manfaat untuk masyarakat, di antaranya:
1. Mendukung Perbaikan Perilaku, Keadaan Gizi, dan Kesehatan Keluarga
Dengan adanya tempat pelayanan terpadu ini, diharapkan keluarga akan merasakan manfaatnya karena mendapatkan akses kesehatan.
Misalnya, terkait dengan kesehatan ibu anak, atau keluarga secara keseluruhan.
Selain itu, para kader di tempat kesehatan tersebut juga melakukan beragam penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada masyarakat.
Seperti penggunaan jamban untuk buang air kecil atau besar, penggunaan air bersih, mencuci tangan pakai sabun, dan sebagainya.
2. Mendukung Pelayanan Keluarga Berencana
Saat kegiatan Posyandu, setelah penyuluhan terkait KB, para kader juga mengajak para ibu untuk menjadi peserta KB, bahkan disediakan KB gratis bagi yang ingin.
Ini juga berupa pelayanan kontrasepsi kondom, pil KB, dan suntik KB. Masyarakat dapat memilih alat kontrasepsi jangka pendek atau jangka panjang yang cocok dan tepat penggunaannya.
3. Mendukung Pemberdayaan Masyarakat dalam Penganekaragaman Pangan
Ini bisa dilakukan melalui pemanfaatan pekarangan untuk memotivasi kelompok dasa wisma berperan aktif. Beberapa tujuannya yakni:
Keluarga mengusahakan budidaya tanaman, sayuran, buah, ikan dan ternak (unggas, sapi, kambing). Keluarga mampu menyusun menu makanan bergizi sesuai ketersediaan pangan lokal dengan pemanfaatan pekarangan rumah.
Keluarga mampu mengembangkan perekonomian dengan memanfaatkan potensi yang tersedia di lingkungannya.
Posyandu menjadi pusat informasi dan konseling dalam perlindungan anak dan perempuan, terutama dalam hal pencegahan penyalahgunaan Narkotika dan obat-obatan terlarang, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), perdagangan manusia (traficking), penyebaran HIV/AIDS, dan sebagainya.
Tak jarang Pos Pelayanan Terpadu juga mengadakan penyuluhan tentang tanaman obat keluarga yang bisa ditanam di rumah.
Dengan begitu, masyarakat juga akan mendapat ilmu baru tentang pengelolaan tanaman dan obat herbal.
4. Pemantauan Kesehatan Ibu dan Anak
Beberapa pemantauan untuk ibu adalah pemeliharaan kesehatan ibu, pemeriksaan kehamilan dan nifas, pelayanan peningkatan gizi melalui pemberian vitamin dan pil penambah darah, Imunisasi TT untuk ibu hamil.
Kegiatan pelayanan kesehatan untuk anak salah satunya adalah pemberian Vitamin A dosis tinggi pada bulan Februari dan Agustus.
Hal ini akibat dari kurangnya vitamin A adalah menurunnya daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit.
Ada juga penimbangan balita yang dilakukan tiap bulan di pos pelayanan kesehatan tersebut.
Ini dilakukan secara rutin untuk pemantauan pertumbuhan dan mendeteksi sedini mungkin penyimpangan pertumbuhan balita.
Dari penimbangan, kemudian dicatat di KMS. Dari data tersebut dapat diketahui status pertumbuhan balita. KMS adalah Kartu Menuju Sehat.
Di dalamnya adalah catatan pekembangan balita dengan melihat garis pertumbuhan berat badan anak dari bulan ke bulan, yang dapat diketahui status pertumbuhan anak.
![]() |
Gampong Kuta Blang |
Kriteria berat badan balita di KMS:
Berat badan naik. Berat badan bertambah mengikuti salah satu pita warna, berat badan bertambah ke pita warna di atasnya.
Berat badan tidak naik. Berat badanya berkurang atau turun, berat badan tetap, berat badan bertambah atau naik tapi pindah ke pita warna di bawahnya.
Berat badan di bawah garis merah. Merupakan awal tanda balita gizi buruk. Pemberian makanan tambahan (PMT) diberikan kepada semua balita yang menimbang ke posyandu.
5. Imunisasi
Di Pos Pelayanan Terapdu ini, balita akan mendapatkan layanan imunisasi. Macam-macam imunisasi yang diberikan di posyandu adalah: BCG untuk mencegah penyakit TBC. DPT untuk mencegah penyakit difteri, pertusis (batuk rejan), tetanus.
Polio untuk mencegah penyakit kelumpuhan.
Hepatitis B untuk mencegah penyakit hepatitis B (penyakit kuning). Imunisasi pada anak sangat penting untuk mencegah berbagai penyakit berbahaya yang dapat mengancam kesehatannya.
Kegiatan utama di Pos Pelayanan Terpadu ini meliputi:
Pemantauan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Misalnya dengan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) atau pil besi, minimal 3 kali pemberian atau 90 TTD, Immunisasi TT, dan pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali selama hamil.
Pemantauan gizi. Ini dilakukan dengan cara pemantauan pertumbuhan melalui penimbangan bulanan, pemberian Vitamin A dosis tinggi, Pemberian Makanan Tambahan (PMT), serta Immunisasi.
KB, Penanggulangan diare, misalnya dengan pemberian oralit dan pengobatan
Kegiatan integrasi pelayanan sosial dasar di Posyandu, misalnya PAUD, BKB, BKR, BKL yang merupakan kegiatan untuk meningkatkan pendidikan, peningkatan ekonomi keluarga, Percepatan penganekaragaman konsumsi pangan.
Pembinaan gizi dan kesehatan ibu dan anak. Misalnya seperti suplementasi gizi mikro (vitamin a, tablet tambah darah), penyuluhan gizi seimbang, konseling makanan bayi dan anak balita, pemantauan pertumbuhan, sosialisasi program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi, konseling dan penyuluhan mengenai perawatan bayi baru lahir, tanda-tanda bahaya pada bayi dan anak balita.
Pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan, sepertii immunisasi, lingkungan bersih dan sehat, penanggulangan HIV/AIDS, Malaria, TB dan DBD.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Penyuluhan dan konseling yang berkenaan dengan HIV/AIDS, perdagangan manusia, kekerasan dalam rumah tangga.
Dilansir Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Buleleng, dalam pelaksanaan layanan pos pelayanan kesehatan ini, dilakukan pelayanan kepada masyarakat dengan menggunakan sistem 5 meja, yaitu:
Meja 1: Pendaftaran
Meja 2: Penimbangan
Meja 3: Pengisian KMS
Meja 4: Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS
Meja 5: Pelayanan kesehatan
Setelah itu, dilakukanlah beberapa pelayanan kesehatan kepada masyarakat, berupa:
Konsultasi KB.
Petugas pada meja 1 hingga 4 dilaksanakan oleh kader PKK, sedangkan meja 5 merupakan meja pelayanan medis yang diisi oleh petugas medis.
Akan tetapi, bentuk dan sistem pelayanan Pos Pelayanan Terpadu di wilayah lain mungkin dapat berbeda. Tergantung pada jenis pelayanan dan petugas Posyandu.
Pembentukan Kader Posyandu
Kader Posyandu merupakan kader kesehatan yang berasal dari masyarakat yang dipilih langsung oleh masyarakat dan bekerja secara sukarela untuk membantu peningkatan kesehatan masyarakat di wilayahnya.
Kader Posyandu berperan sebagai penggerak dan penyuluh kesehatan masyarakat. Harapannya, masyarakat paham dan mampu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Ada beberapa contoh tugas yang dijalankan Kader Posyandu, yakni: Melakukan pendataan atau pemetaan balita di wilayahnya. Mengajak dan memotivasi keluarga yang memiliki balita untuk datang dan mendapatkan pelayanan Posyandu.
Memberikan informasi jadwal Posyandu, lokasi Posyandu, jenis layanan yang bisa diterima sasaran, petugas pemberi layanan, manfaat membawa anak ke Posyandu, dan lain-lain.
Menyiapkan semua sarana-prasarana dan mungkin juga makanan yang akan dibagikan pada sasaran Posyandu. (ADVERTORIAL)