SAMUDERAPOS.id
SAMUDERAPOS.id

Koperasi Madrasah di Persimpangan Jalan Menanti Kebangkitan


Rapat Koperasi bersama dengan dewan Guru MTsN, 2 Aceh Utara


Dewan guru MTsN 2 Aceh Utara mengadakan rapat kerja tahunan yang fokus pada pengelolaan koperasi, yang berlangsung di ruang dewan guru pada siang hari, 2 Mei 2025. Acara ini dibuka langsung oleh Ibu Ainol dan segera menarik perhatian serius dari para peserta yang hadir. Hal ini disebabkan oleh kondisi koperasi yang selama ini terkesan "ada dan tiada," serta kurang memberikan keuntungan bagi anggotanya.


Suara keprihatinan dan harapan mengemuka dalam pertemuan anggota koperasi madrasah baru-baru ini. Bapak Pengawas, Drs. Munzir, M.Pd, dengan tegas menggambarkan kondisi koperasi saat ini sebagai "antara ada dan tiada," sebuah ironi yang mencerminkan tantangan nyata yang dihadapi. Minimnya aktivitas dan partisipasi anggota menjadi sorotan utama, dan beliau, sebagai pendiri koperasi, menyampaikan bahwa koperasi ini jauh dari potensi yang seharusnya dimiliki sebagai wadah pemberdayaan ekonomi bagi para guru.


Beliau berharap koperasi ini dapat berkembang dan tidak sekadar menjadi formalitas belaka. Dalam arahannya, Drs. Munzir M.Pd. menekankan bahwa keberlangsungan koperasi sangat bergantung pada keanggotaan kepala madrasah. Dengan nada tegas, beliau menyatakan bahwa dukungan aktif kepala madrasah adalah fondasi utama bagi koperasi.


Beliau mengenang masa lalu koperasi, di mana pergantian kepala madrasah yang tidak diikuti dengan keanggotaan aktif selalu berujung pada kemunduran. Bahkan, beliau dengan lantang menyampaikan, "Sampai kapan pun koperasi madrasah ini akan stagnan jika kepala madrasah tidak menjadi anggota. Lebih baik tutup saja," ujarnya.


Pentingnya keanggotaan kepala madrasah bukan sekadar simbolis. Kepala madrasah memiliki pengaruh besar dalam mendorong partisipasi seluruh guru dan staf. Munzir mengusulkan langkah konkret: kepala madrasah wajib menjadi anggota, diikuti dengan mewajibkan seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) di madrasah untuk bergabung. Usulan ini bukan tanpa alasan; dengan keanggotaan yang solid dan partisipasi aktif, koperasi akan memiliki modal yang kuat untuk mengembangkan berbagai usaha yang bermanfaat bagi anggota.


Beliau mencontohkan bagaimana koperasi yang sehat dapat memberikan pinjaman modal usaha dengan persyaratan ringan, bahkan menjadi mitra madrasah dalam pengadaan kebutuhan siswa. Namun, tantangan keanggotaan bukan satu-satunya kendala. Data keanggotaan saat ini menunjukkan bahwa dari 31 anggota, 10 di antaranya sudah tidak aktif bekerja di madrasah, yang tentu saja mengurangi potensi partisipasi dan kontribusi terhadap koperasi.


Meskipun demikian, semangat untuk membangkitkan koperasi ini masih membara. Usulan-usulan konstruktif bermunculan, mulai dari pembentukan tim aksi, evaluasi struktur organisasi, hingga peningkatan partisipasi anggota melalui kegiatan menarik. Beberapa anggota senior bahkan menyatakan kesiapan untuk "mundur" dan menyerahkan pengelolaan kepada generasi yang lebih muda demi kemajuan koperasi.


Diskusi mengerucut pada kesimpulan bahwa keanggotaan kepala madrasah adalah prioritas utama. Langkah selanjutnya adalah membuat surat permohonan resmi yang kuat, didukung oleh seluruh anggota, untuk mengajak kepala madrasah bergabung dan memberikan dukungan penuh bagi kemajuan koperasi madrasah.


Masa depan koperasi madrasah kini berada di persimpangan jalan. Akankah suara harapan dan usulan konstruktif ini mampu menggerakkan perubahan dan membangkitkan kembali semangat berkoperasi? Atau akankah kondisi "antara ada dan tiada" terus berlanjut? Jawabannya sangat bergantung pada langkah-langkah konkret yang akan diambil oleh seluruh anggota, terutama dukungan dan komitmen dari pucuk pimpinan madrasah. (Man)

Lebih baru Lebih lama