SAMUDERAPOS.id
SAMUDERAPOS.id

Kinerja Pegawai Pukesmas Dalam Meningkatkan Pelayanan Kesehatan di Kota Lhokseumawe

Pukesmas Banda Sakti _ Lhokseumawe 


SAMUDERAPOS.COM | LHOKSEUMAWE--
Pelayanan   kesehatan   dilaksanakan   dengan   tujuan   untuk   meningkatkan   kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat   yang   setinggi-tingginya.  

Peran   perawat   dalam   Perawatan   Kesehatan Masyarakat  (Perkesmas)  adalah  suatu  bentuk  pelayanan  keperawatan  profesional  yang merupakan  perpaduan  konsep  kesehatan  masyarakat  dengan  konsep  keperawatan  yang ditujukan  pada  seluruh  masyarakat  dengan  penekanan  kelompok  resiko  tinggi. 

Untuk  menganalisis  kinerja  pegawai Puskesmas  dalam  pelayanan  kesehatan  masyarakat  di  Puskesmas  dan  mengidentifikasi faktor penghambat para pegawai dalam pelayanan kesehatan masyarakat di Puskesmas.

Bahwa Kinerja Pegawai Puskesmas  Dalam  Pelayanan  Kesehatan  Masyarakat  Di  Puskesmas  dapat  dikatakan cukup baik dapat tercermin dari kualitas kinerja pegawai, kemampuan pegawai, ketepatan waktu menyelesaikan pekerjaan, kerjasama antar pegawai dan kedisiplinan pegawai yang sudah  terlaksana  dengan  baik  walaupun  masih  adanya  pegawai  yang  kurang  teliti  dan kurang  disiplin. 

Demikian dikatakan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe, Safwaliza kepada media Samuderapos belum lama ini di Lhokseumawe.

Faktor  pendukung  kinerja  pegawai  yaitu  suasana  yang  kondusif  dan adanya  kerjasama  antar  pegawai,  sedangkan  faktor  penghambat  kinerja  pegawai  yaitu kurangnya pelatihan teknis dan kurangnya kesadaranpegawai dalam mentaati ketentuan jam   kerja.  

Hubungan   kinerja   pegawai   puskesmas   dengan   pelayanan kesehatan masyarakat di Puskesmas dalam melakukan pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat lebih ditingkatkan dan menjadi prioritas utama di Puskesmas agar masyarakat dapat  menikmati  pelayanan  keperawatan  yang  puas  dan  perawat  lebih  semangat  dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan pelayanan.

Pukesmas Banda Sakti 

Upaya  memberikan  pelayanan  kesehatan  terhadap  kesehatan  pembangunan pada   bidang   kesehatan,   yang   sekaligus   adalah   bagian   dari   pada   pembangunan nasional(BungaAgustina,  2016).  Kesehatan  merupakan  salah  satu  unsur  yang  sangat penting dari mutu kehidupan dalam pembangunan Nasional untuk mewujudkan manusia Indonesia   seutuhnya(Chandra,   2016). 

Penyelenggaraan   pelayanan   kesehatan   untuk masyarakat  ditingkat  dasar  di  Indonesia  adalah  melalui  Pusat  Kesehatan  Masyarakat (Puskesmas) yang merupakan unit organisasi fungsional(Basri et al., 2020).

Peningkatan kualitas  layanan  kesehatan  di  Puskesmas  dirasa  semakin  penting,  hal  ini  dikarenakan masyarakat semakin selektif untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas, mereka sebagai pengguna jasa tidak hanya membayar namun menuntut pelayanan yang baik dan berkualitas mulai di awal hingga akhir.

Oleh karena itu, dituntut peran tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan secara profesional sesuai tugas pokok dan fungsi (tupoksi).Undang-undang dasar kita, antara lain yang tercantum dalam pasal 28 ayat 1 dan pasal  34  ayat  2  telah  menggariskan  kewajiban  Negara  untuk  menjamin  bahwa  setiap penduduk mempunyai akses terhadap pelayanan kesehatan yang dibutuhkannya. Dalam mencapai  kinerja  pegawai,  faktor  sumber  daya  manusia  sangat  dominan  pengaruhnya.

Lanjut Safwaliza, sumber daya manusia yang berkualitas dapat dilihat dari hasil kerjanya, dalam kerangkaprofesionalisme   kinerja   yang   baik   adalah   begaimana   seorang   pegawai   mampu memperlihatkan  perilaku  kerja  yang  mengaruh  pada  terciptanya  maksud  dan  tujuan organisasi  atau  tempatnya  bekerja.

Misalnya  bagaimana  cara  mengelola  sumber  daya manusia  agar  mengarah pada  hasil  kerja  organisasi  atau  intansi  ketika  potensi  mereka tidak dikembangkan secara optimal.

Kinerja Pegawai di Pukesmas Muara Dua

Puskesmas merupakan sarana atau organisasi dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang didalamnya   terdapat   konsep   akuntabilitas   dan   juga   sebagai   pusat   pengembangan

kesehatan serta membina peran serta masyarakat secara terpadu dan menyeluruh.

Sesuai dengan  Kebijakan  Nasional  Departemen  Kesehatan  sejak  tahun  2004  perlu  upaya revitalisasi  puskesmas  untuk  mengembalikan  peran  dan  fungsi  puskesmas  ke  awal keberadaanya yaitu sebagai puskesmas yang selalu siap melayani masyarakat selama 24 jam sesuai kebutuhan dan tuntutan masyarakat di wilayah kota Lhokseumawe.

Sambungnya, Pelayanan kesehatan bermutu  di kota Lhokseumawe yang   diberikan   kepada   pasien   merupakan   tolak   ukur   bagi   keberhasilan pelayanan, dan berbagai usaha atau kegiatan yang bersifat jasa. Secara umum disebutkan bahwa makin efektif suatu pelayanan kesehatan yang diberikan maka semakin tinggi pula mutu   pelayanan   kesehatan   tersebut.  

Safwaliza merincikan, Puskesmas   diharapkan   mampu   memberikan pelayanan kepada masyarakat secara merata, tidak ada diskriminasi sehingga pelayanan tersebut menjadi efektif dan efisien.

Pelayanan kesehatan dilaksanakan dengan tujuan  untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat  yang  setinggi-tingginya, ujar Kadiskes kota Lhokseumawe tersebut.

Visi  Kementerian  Kesehatan  Republik  Indonesia yaitu  “masyarakat  sehat  yang  mandiri  dan  berkeadilan”  dengan  misi  meningkatkan derajat   kesehatan   masyarakat   melalui   pemberdayaan   masyarakat   dan   melindungi kesehatan  masyarakat  dengan  menjamin  tersedianya  upaya  kesehatan  yang  paripurna, merata,  bermutu  dan  berkeadilan,  menjamin  ketersediaan  dan  pemerataan  sumber  daya kesehatan dan menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik.

Bila  ditinjau  dari  segi  pelayanan,  fenomena-fenomena  yang  muncul sekarang  ini menegaskan bahwa  pelayanan  puskesmas  selama  ini  kurang  baik,  ditandai  dengan kualitas  pelayanan  yang  belum  optimal  dan  rendahnya  kualitas  pelayanan,  disebabkan oleh belum optimalnya pemanfaatan tenaga kesehatan di Puskesmas.

Hasil dan Pembahasan Kinerja Pegawai Kinerja  pegawai  dapat  diartikan  sebagai  kemampuan  pegawai  dalam  melakukan sesuatu dengan keahlian tertentu. Kinerja diartikan juga sebagai hasil evaluasi terhadap pekerjaan  yang  dilakukan  pegawai  dibandingkan  dengan  kriteria  yang  telah  ditetapkan bersama. 

Kedua  konsep  tersebut  menunjukan  bahwa  kinerja  pegawai  sangatlah  perlu, sebab  dengan  kinerja  ini  akan  diketahui  seberapa  jauh  kemampuan  pegawai  dalam melaksanakan   tugasnya.  

Untuk   mengetahui   hal   itu   diperlukan   penentuan   kriteria pencapaiannya yang telah ditetapkan secara bersama-sama.  Kinerja  pegawai  merupakan  suatu  tolak  ukur  untuk  mengetahui  seberapa  jauh keberhasilan, suatu pelayanan yang diberikan oleh pemerintah untuk memenuhi harapan dan  memuaskan masyarakat di KotaLhokseumawe.

Untuk  mengetahui  kinerja  pegawai perlu  adanya  pengukuran  kinerja  yaitu  untuk  menilai  keberhasilan  dan  kegagalan
pelaksanaan  kegiatan,  program  atau  kebijakan  sesuai  dengan  sasaran  tujuan  yang  telah ditetapkan.

Secara umum tolak ukur yang digunakan untuk menilai kinerja yaitu kualitas, kemampuan, ketepatan waktu, kerjasama antar pegawai dan disiplin kerja pegawai. Kinerja Pegawai Puskesmas Berdasarkan Kualitas  merupakan  tingkat  sejauh  mana  proses  atau  hasil  pelaksanaan  kegiatan mendekati kesempurnaan   atau   mendekati   tujuan   yang   diharapkan yaitu mampu memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat.

Bila  persyaratan  atau spesifikasinya  terpenuhi  berarti  kualitas  yang  dimaksud  dapat  dikatan  baik,  sebaliknya jika persyaratan itu tidak terpenuhi maka dapat dikatakan tidak baik.

Hasil  pekerjaan  pegawai di 4 puskesmas dalam kota Lhokseumawe yang  telah  diberikan  kepada  masyarakat merupakan  cerminan  dari  mutu  produk  pelayanan  kesehatan  yang  diberikan  kepada masyarakat.

Mutu sebenarnya tidak dapat diukur karena merupakan hal yang maya jadi bukan suatu besaran yang terukur. Oleh sebab itu, perlu di buat indikator yang merupakan besaran terukur demi menentukan kualitas baik produk maupun jasa.

Sebut Safwaliza, kinerja Pegawai Puskesmas Berdasarkan Kuantitas Kuantitas   merupakan   jumlah   hasil   misalnya   suatu   siklus   kegiatan   yang diselesaikan. Kinerja  yang  baik  dapat  dilihat dari  jumlah  pegawai  Puskesmas  yang  cukup  sehingga tidak  membutuhkan  waktu  yang lebih  untuk  melayani  banyaknya  pasien  yang  datang.

Kuantitas  kerja  dapat  dilihat  dari jumlah kerja dan penggunaan waktu. Jumlah kerja adalah banyaknya tugas pekerjaannya dapat  dikerjakan.  Penggunaan  waktu  adalah  banyaknya  waktu  yang  digunakan  dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaan.

Tupoksi ini juga berperan sebagai koridor tiap-tiap pegawai untuk memainkan perannya sesuai tanggung jawab masing-masing sehingga tidak terjadi overtaking atas bidang pekerjaan yang bukan masuk dalam wilayah pekerjaannya.

Tiap  pegawai  juga  memiliki batasan kerjanya tersendiri sehingga tidak dapat saling mencampuri tugas satu samalain, tidak adanya tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas organisasi, serta komunikasi yang terbentuk dengan baik karena adanya hubungan kerjasama yang baik antar pegawai, jika pegawai di tempatkan tidak sesuai dengan tufoksi maka kinerja yang dicapai tidak akan maksimal  sehubungan  dengan  kompetensi  yang  ada  tidak  dilakukan  sebagaimana fungsinya, demikian terang Kadiskes Lhokseumawe, Safwaliza. (ADVERTORIAL)


Lebih baru Lebih lama