![]() |
Terlihat Pj Walikota Lhokseumawe Dr Imran memberikan pengarahan kepada jamaah haji Lhokseumawe agar selalu menjaga kesehatan. FOTO | DAHLAN AMRY |
LHOKSEUMAWE | SAMUDERAPOS.COM - Pj Walikota Lhokseumawe Dr. Drs. Imran, M.Si, MA.Cd mengingatkan kepada 234 Jamaah Haji asal Kota Lhokseumawe untuk selalu menjaga kesehatan terutama bagi bapak ibu yang masuk usia lansia. Mengingat kesehatan modal utama untuk kelancaran dalam pelaksanaan semua rukun dan wajib Haji bagi tamu tamu Allah di seluruh penjuru dunia tahun ini.
Oleh sebab itu, saya kembali mengimbau agar semua jemaah termasuk jamaah haji lanjut usia (lansia) untuk menjaga kesehatan dan menghindari aktivitas di luar ruangan selama berada di Madinah dan di Mekkah Almukarramah. Demikian disampaikan oleh Pj Walikota Lhokseumawe Imran saat pelepasan Jamaah Haji Lhokseumawe di Mesjid Islamic Center, Kamis 25 Mei 2023.
![]() |
Pj Wakota Lhokseumawe melepaskan Jamaah Haji Lhokseumawe |
Sambungnya, Pemerintah Kota Lhokseumawe mengimbau kepada para jamaah khususnya para lansia untuk senantiasa tetap menjaga kesehatan dan menghindari aktivitas di luar ruangan. Karena saat Ini kondisi cuaca di Madinah sedang dalam kondisi panas, dengan suhu mencapai sekitar 39 derajat Celcius.
Dirinya meminta agar jamaah lansia tidak memaksakan diri melakukan ibadah Arbain di Masjid Nabawi, bila terganggu kesehatan nantinya, sebab puncak haji adalah wujud di Arafah pada 9 Zulhijjah tahun ini.
“Bagi semua jamaah asal Lhokseumawe mohon jangan memaksakan diri untuk melaksanakan ibadah sunnah. Jangan memaksakan diri jika kondisi fisiknya tidak memungkinkan untuk ikut shalat berjamaah di Masjid Nabawi,” terang Pj Walikota Imran.
Ibadah sunnah bagi para lansia, dan yang kurang sehat dapat dilakukan di dalam pemondokan untuk menghindari kelelahan serta dapat menimbulkan gangguan kesehatan nantinya.
“Jamaah juga bisa menunaikan shalatnya di pemondokan guna menghindari kelelahan,” tambahnya.
Melalui pelepasan malam ini, kami atas nama pemerintah kota Lhokseumawe mengucapkan selamat menunaikan Ibadah Haji, semoga berjalan dengan lancar tanpa ada kendala apapun, sehingga menjadi haji yang Mabrur. " labbaikallah humma labbaik, labbaikallah syarikalalahu, innalhamda, wannikmata, lakawalmu laa syariiikalaaa", ucap Imran.
![]() |
Memeriksa Jamaah Haji oleh Pj Walikota |
Dampak Cuaca Panas Bagi Kesehatan
Saat ini di Arab Saudi saat ini sedang memasuki musim panas dengan suhu di atas 40 derajat Celsius. Meski puncak musim panas jatuh pada Juli-Agustus 2023, namun kondisi Arab Saudi saat ini, khususnya Madinah, terbilang terik.
Kabid Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, M Imran, mengatakan, cuaca panas Arab Saudi karakternya beda dengan Indonesia.
“Di Indonesia paling panas 33-35 derajat celsius dengan kelembaban di atas 60 persen. Sementara di Arab Saudi kelembabannya kering, di bawah 50 persen,” ujar Imran.
Tingkat kelembaban ini, menurutnya, membuat jamaah haji tidak berkeringat meski panas menyengat. Padahal, keringat itu mekanisme untuk pertahanan tubuh melawan panas, dengan membuat permukaan kulit menjadi lebih dingin.
![]() |
Menyerahkan sertifikat kepada Ketua Kloter oleh Maxmuksalmina mewakili Pj Walikota Lhokseumawe di Asrama haji Banda Aceh |
Dampak cuaca panas ini terhadap kesehatan, sambung Imran ada tiga penyakit yang bisa mengiringi.
Pertama, infeksi saluran pernapasan atau ISPA ditandai dengan batuk.
Kedua, dehidrasi, kondisi ini cukup serius sebab cuaca kering ini membuat orang yang beraktivitas di luar ruangan tidak gampang haus karena lambatnya penguapan.
Ketiga, dan yang paling parah adalah heat stroke. Bila sudah heat stroke penanganannya harus di rumah sakit.
“Di Arab Saudi penguapan lambat jadi tidak gampang haus, Karena itu jamaah haji harus minum 200 mililiter per jam. Namun tidak diminum sekaligus, melainkan minum 1-2 teguk tiap berapa menit,” ucap dia.
Cara mengurangi dampak negatif musim panas ini, ia menghimbau jamaah untuk menggunakan payung, masker, dan membawa spray air untuk wajah.
Jadi bila panas, tinggal menyemprotkan air ke wajah dan kulit yang terpapar sinar matahari.
Hal ini bisa mengurangi dampak negatif panas. Bila menemukan orang yang kepanasan, bawa orang tersebut ke tempat teduh. Kemudian gunakan sprai berisi air dingin untuk mencegah heat stroke.
“Bawa ke tempat teduh, siram pakai air dingin selama 30 menit,” ungkap Imran.
Bila terjadi kedaruratan, Jamaah haji bisa langsung menghubungi KKIH dengan mengoptimalkan aplikasi tele jamaah, Dalam aplikasi Itu ada kolom panic button yang bisa dimanfaatkan jamaah haji saat membutuhkan pertolongan kesehatan.
Jemaah Harus Selalu Membawa Kartu Kesehatan Jemaah Haji (KKJH)
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe Safwaliza mengatakan Jamaah juga disarankan untuk selalu dan terus membawa kartu kesehatan jamaah haji ini, terutama saat beribadah, agar memudahkan petugas bila sewaktu membutuhkan pelayanan kesehatan.
Kartu kesehatan jemaah haji (KKJH) merupakan kartu identitas bagi jemaah haji yang memuat informasi Kesehatan seperti rekam medis, vaksinasi, dan riwayat pembinaan kesehatan jemaah haji.
![]() |
Periksa Kesehatan Jamaah Haji |
Didalam kartu ini dilengkapi barcode dan QR code yang bisa digunakan bagi tenaga kesehatan untuk mengakses informasi kesehatan dari jamaah haji sesuai nomor porsi melalui aplikasi tele-petugas.
KKJH memiliki 2 kelompok warna yaitu oranye dan putih. Jemaah haji dengan KKJH warna oranye merupakan jemaah haji yang masuk dalam status kesehatan risiko tinggi. Sedangkan jemaah yang masuk dalam kategori putih masuk dalam status kesehatan tidak berisiko, ujar Safwaliza.
Status kesehatan risiko tinggi ditetapkan bagi jemaah haji dengan kriteria yaitu berusia 60 tahun atau lebih; dan/atau memiliki faktor risiko kesehatan dan gangguan kesehatan yang potensial menyebabkan keterbatasan.
KKJH sangat memudahkan bagi tenaga kesehatan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan & pembinaan kesehatan bagi jemaah haji. Harapannya kesehatan dari jemaah haji lebih terjaga sehingga ibadanya dapat berjalan lancar.
Setiap jemaah haji disarankan untuk selalu membawa KKJH terutama saat meninggalkan pondokan. Hal ini dilakukan supaya memudahkan petugas kesehatan mengakses informasi kesehatan jemaah dari scan barcode yang tercantum dalam KKJH, tutup Safwaliza. (ADVERTORIAL)