![]() |
Dr Drs Imran MSi MA.Cd | PJ Walikota |
LHOKSEUMAWE | SAMUDERAPOS.COM - Stunting pada balita merupakan kurangnya zat asupan gizi yang cukup yang disebabkan oleh beberapa faktor yang diantaranya adalah faktor kurangnya pengetahuan.
Disamping kurang nya pengetahuan juga kurangnya pola asuh, lingkungan yang kurang bersih, terbatasnya akses terhadap pangan dan kemiskinan. Saat ini stunting masih menjadi permasalahan gizi nasional disamping underweight dan wasting.
Fenomena Stunting di Dunia dan Nasional, Meskipun sudah mengalami perbaikan, kejadian stunting di Indonesia masih tinggi di atas standar WHO. Pemerintah sudah melakukan berbagai upaya dalam mengatasi stunting, namun stunting masih juga terjadi.
Demikian disampaikan oleh Pj Walikota Lhokseumawe Dr Drs Imran MSi MA.Cd dalam wawancara eksklusif dengan kepala Perwakilan Media ini di Lhokseumawe, Jumat 5 April 2023.
Samhung Imran, menurut UNICEF, WHO dan World Bank Group, melaporkan bahwa secara global ada 149,2 juta anak di bawah usia 5 tahun mengalami stunting angka itu setara dengan 22% anak-anak balita di dunia.
![]() |
Refalensi angka stunting di Kota Lhokseumawe |
Merujuk data Riskesdas prevalensi stunting di Indonesia tahun stunting mencapai angka 30,8%. Namun berdasarkan data terbaru dari hasil riset studi status gizi balita di Indonesia angka prevalensi stunting mengalami penurunan sebanyak 3% menjadi 27,67%.
Hal ini masih menjadi permasalahan karena WHO memiliki target prevalensi maksimal yaitu 20%. Indonesia menempati urutan ketiga dalam prevalensi stunting tertinggi di regional Asia Tenggara/South-East Asia Regional (SEAR).
Saat ini Indonesia telah melakukan pemilihan 100 kabupaten/kota prioritas untuk dilakukannya intervensi stunting dan ditargetkan pada tahun 2024 stunting menurun hingga 14%, terang Pj Walikota Lhokseumawe Imran.
Sementara itu, lanjut Pj Walikota Imran, Satu Penyebab Stunting Karena Pola Asuh Orang Tua yang Salah. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan terjadinya stunting yaitu kesalahan ibu dalam pemberian nutrisi anak.
![]() |
Penandatanganan kesepakatan penurunan stunting di Lhokseumawe |
Ibu selaku primary care memiliki keterlibatan langsung terhadap status gizi anak. Penyebab utama kejadian stunting sebagian besar dipengaruhi oleh faktor dari ibu seperti pendidikan, Body Mass Index ibu.
Pemantauan pertumbuhan anak yang tidak rutin, kurangnya pemberian keragaman makanan dalam mencukupi kebutuhan gizi pada anak dan imunisasi yang tidak lengkap.
Praktik pemberian makan bayi dan anak-anak yang berkontribusi terhadap stunting mencakup pemberian ASI tidak optimal (khususnya, pemberian ASI non eksklusif) dan pemberian makanan pelengkap yang terbatas dalam jumlah, kualitas, dan variasi, ucap Imran.
Menurut Imran, cegah Stunting dengan Perbaikan Pola Asuh Orang Tua, Perilaku ibu sangat berperan penting dalam mengasuh anak dimana anak sangat membutuhkan perhatian dan dukungan orang tua dalam menghadapi pertumbuhan dan perkembangan.
Untuk mendapatkan zat gizi yang baik diperlukan pengetahuan orang tua yang baik agar dapat menyediakan menu pilihan yang seimbang.
Perilaku orang tua dalam mengasuh balita merupakan salah satu masalah yang dapat mempengaruhi terjadinya stunting pada balita dimana perilaku orang tua dalam hal pola asuh yang kurang atau rendah memiliki peluang lebih besar anak terkena stunting dibandingkan orang tua dengan pola asuh baik.
Bahwa pola asuh kurang baik berisiko 8,07 kali lebih besar dibandingkan dengan pola asuh baik, masing-masing dengan persentase status gizi stunting 53% dan 12,3%.
Perilaku orang tua merupakan faktor determinan yang paling besar dan paling susah untuk ditanggulangi, diikuti dengan faktor lingkungan.
Hal ini disebabkan karena perilaku lebih dominan dibandingkan dengan faktor lingkungan, karena faktor lingkungan hidup manusia juga sangat dipengaruhi oleh perilaku orang tua.
Apabila hambatan yang dialami orang tua dalam memberikan pola asuh anak tidak dapat diidentifikasi, maka anak akan mengalami stunting akibat tidak tercukupinya kebutuhan untuk menunjang pertumbuhan.
![]() |
Lalu Syaifudin, Kepala Kejaksaan Negeri Lhokseumawe ikut menjadi orang tua asuh demi penurunan stunting di Lhokseumawe. |
Pada akhirnya secara luas stunting akan menghambat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kemiskinan dan memperlebar ketimpangan, urai Pj Imran orang nomor satu di Kota Lhokseumawe. (ADVERTORIAL)