SAMUDERAPOS.id
SAMUDERAPOS.id

Wakil Ketua DPRK Lhokseumawe, Hari Pendidikan Momentum Semarakkan Merdeka Belajar

Irwan Yusuf terlihat sedang bersalaman dengan Pj Walikota Lhokseumawe Dr Imran usai upacara Hardiknas di Lapangan Hiraq Lhokseumawe.(FOTO | SP-DAHLAN)


SAMUDERAPOS.COM | LHOKSEUMAWE-- Wakil Ketua DPRK Lhokseumawe Irwan Yusuf mengatakan bahwa hari Pendidikan Nasional yang kita Peringati bersama pada pagi tadi merupakan momentum untuk menyemarakkan Merdeka Belajar.

" Melalui upacara tadi, kita semua bisa mengambil banyak hikmah, terutama dalam peningkatan kualitas pendidikan di kota Lhokseumawe untuk peserta didik yang sedang belajar di tingkat SD, SMP, SMA dan di Pesantren serta dayah se kota Lhokseumawe," ungkap Irwan Yusuf dari Fraksi Gerindra.

Lapangan Hitaq Lhokseumawe 

Menurutnya, kisah Ki Hajar Dewantara perlu ditauladani oleh kita dan anak anak didik kita. Dimana beliau pada saat itu berani mengkritik pemerintah Hindia Belanda karena hanya memberi akses pendidikan bagi keturunan Belanda dan kaum priyayi.

Padahal, menurutnya, akses pendidikan merupakan hak semua orang. Lebih dari itu, melalui pendidikan pula, Indonesia bisa menjadi bangsa yang cerdas, mandiri, dan bebas dari penjajahan, ulas Irwan Yusuf.

Sayangnya, kritiknya itu membuat Ki Hajar Dewantara jadi diasingkan ke Belanda bersama Ernest Douwes Dekker dan Tjipto Mangoenkoesoemo.

Sepulangnya dari Belanda, Ki Hajar Dewantara mendirikan 'Tiga Serangkai' bersama kedua temannya itu. Lalu, mendirikan lembaga pendidikan Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa atau Perguruan Nasional Tamansiswa.

Ki Hajar Dewantara kemudian membentuk tiga semboyan yang diterapkan dalam sistem pendidikan Indonesia sebagai berikut.

1. Ing Ngarso Sung Tulodo yang berarti 'Di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik.

2. Ing Madyo Mangun Karso yang berarti 'Di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide.

3.Tut Wuri Handayani yang berarti 'Di belakang, guru harus bisa memberikan dorongan atau arahan'.

Sambung Irwan Yusuf, dari tiga sistem pendidikan Indonesia yang di ambil dari Ki Hajar Dewantara patut di contohkan bagi peserta didik di kota Lhokseumawe. 

Dengan demikian sejarah Hari Pendidikan Nasional, bisa menumbuhkan semangat dan semarak Belajar seperti yang tertuang dalam simbol hari pendidikan " Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar'. tutup Wakil Ketua I DPRK Lhokseumawe.

Upacara bendera dalam rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional pada Selasa, 2 Mei 2023 pukul 08.00 WIB secara tatap muka berlangsung secara tertib dan khidmad di Lapangan Hitaq Kota Lhokseumawe.

Yang menjadi Inspektur Upacara Pj Walikota Lhokseumawe Dr Imran, dalam sambutanya Dr Imran membacakan pidato Kemendikbudristek

Intinya, Hari Pendidikan Nasional yang diperingati setiap 2 Mei, tidak ditandai dengan libur nasional. Pada tahun ini, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menetapkan tema peringatan Hari Pendidikan Nasional 2023 adalah 'Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar'.

Selain itu, akan ada pula upacara bendera dalam rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional pada Selasa, 2 Mei 2023 pukul 08.00 WIB secara tatap muka di Kemendikbudristek dan instansi lainnya.

Hari Pendidikan Nasional atau disingkat Hardiknas merupakan hari yang ditetapkan pemerintah untuk mengenang jasa Ki Hajar Dewantara, tokoh penting bagi kemajuan pendidikan Indonesia sejak masa penjajahan.

Pemerintah telah menetapkan Ki Hajar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan Nasional. Tanggal 2 Mei sendiri merupakan hari kelahiran Ki Hajar Dewantara.

Ketentuan ini tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 67 Tahun 1961 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur. Pemerintah menetapkan peringatan Hari Pendidikan Nasional setiap 2 Mei, meski bukan hari libur.

Pria yang lahir dengan nama Raden Mas Soewardi Suryaningrat itu menjadi sosok penting bagi kemajuan pendidikan Indonesia. (ADV)

Lebih baru Lebih lama