![]() |
Banda Aceh, (Samudera Pos) - Madrasah sebagai lembaga pendidikan berciri khas agama Islam, terus berbenah dan berinovasi untuk menjawab tantangan zaman.
Diskusi hangat mengenai arah dan strategi pengembangan madrasah unggulan menunjukkan komitmen kuat para pemangku kepentingan untuk menciptakan lulusan yang kompeten, berdaya saing, dan berakhlak mulia.
Shulfan, selaku pemateri dalam agenda Rapat Evaluasi Kinerja Kepala Madrasah, yang berlangsung di Hotel Permata Hati Selasa 27 Mei 2025 menjelaskan Memperkuat Identitas dan Kualitas Madrasah kini tidak lagi hanya fokus pada pendidikan agama, tetapi juga ilmu pengetahuan umum. "Madrasah itu sekolah umum berciri khas agama Islam," ujarnya.
Diskusi, menekankan pentingnya kurikulum yang mendalam di kedua bidang. Hal ini sejalan dengan harapan banyak orang tua yang memilih madrasah agar anak-anak mereka mendapatkan bekal agama yang kuat sekaligus siap bersaing di dunia modern.
Dia menambahkan Peningkatan kualitas menjadi prioritas utama. "Kita harus terus berinovasi dan meningkatkan kualitas madrasah agar tetap menjadi pilihan utama masyarakat," tegasnya.
Ini berarti madrasah harus mampu bersaing dan bahkan menjadi trendsetter di kancah pendidikan.
Undang-undang dan peraturan pemerintah, seperti Peraturan Pemerintah Nomor 60, telah membuka jalan bagi diversifikasi madrasah unggulan, termasuk madrasah akademik dan madrasah riset. Madrasah riset, khususnya, semakin diminati dengan adanya kompetisi bergengsi seperti Kompetisi Sains Madrasah (KSM) dan Madrasah Young Researchers Supercamp (Myres).
Pengembangan potensi siswa juga menjadi fokus utama. Madrasah didorong untuk menciptakan program-program unggulan seperti kelas olimpiade sains, kelas olahraga, hingga kelas keagamaan yang mendalam seperti studi kitab kuning.
Shulfan mengatakan Ide pembentukan "tim elite" yang digembleng keras untuk berbagai kompetisi juga mencuat sebagai upaya mencetak siswa berprestasi.
Kualitas guru menjadi sorotan utama. "Guru adalah salah satu faktor penting dalam pengelolaan madrasah," katanya.
Saat ini, banyak guru madrasah berpendidikan tinggi (S2 dan S3) dan adanya persyaratan sertifikasi pendidik melalui Program Profesi Guru (PPG) menunjukkan qstandar yang semakin tinggi.
Pelatihan guru yang inovatif, termasuk pemanfaatan platform belajar online, sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kreativitas dan kompetensi mereka.
Kepala madrasah kini berperan sebagai manajer profesional yang mengelola berbagai aspek, mulai dari kurikulum hingga layanan pelanggan.
Membangun tim yang solid, sistem, budaya mutu, serta jejaring menjadi kunci keberhasilan.
Madrasah didorong untuk memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran dan administrasi. "Rencana semester berbasis digital dengan HP" menjadi contoh bagaimana teknologi dapat diintegrasikan untuk meningkatkan efektivitas belajar mengajar. Madrasah diharapkan "semakin depan" dalam adopsi teknologi, layaknya brand terkemuka.
"Madrasah harus berani tampil beda," demikian salah satu pesan kuat yang disampaikan. Menciptakan brand atau ciri khas madrasah menjadi penting, baik melalui prestasi akademik, program unggulan (misalnya tahfiz Al-Qur'an 30 juz atau program robotik), maupun tradisi keagamaan yang kuat.
Promosi melalui media sosial seperti TikTok dan Instagram juga dianggap efektif untuk mengenalkan keunggulan madrasah.
Dengan visi dan misi yang jelas, serta kolaborasi dari seluruh elemen, madrasah diharapkan terus menghasilkan lulusan yang "hebat," mampu bersaing di sekolah-sekolah terbaik, dan siap berkontribusi bagi kemajuan bangsa.
Mutu yang baik, inovasi, dan keberanian tampil beda akan menjadikan madrasah pilihan utama masyarakat
Aceh nantinya, harap Sulfan dengan penuh semangat. (Man)