SAMUDERAPOS.id
SAMUDERAPOS.id

Warga Lhokseumawe Diminta Waspada DBD


LHOKSEUMAWE | SAMUDERAPOS.COM - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tahun di Kota Lhokseumawe mencapai 47 kasus, yang diderita oleh balita hingga usia dewasa.

Menurut data yang dihimpun kasus DBD tersebut terdiri dari usia satu sampai empat tahun sebanyak tiga orang, usia lima sampai 14 tahun delapan orang, usia 15 sampai 44 tahun 30 orang, dan usia di atas 44 tahun berjumlah enam orang.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe, Safwaliza, mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan, serta rutin melakukan gotong royong.

"Kami minta warga meningkatkan kewaspadaan, dalam menghadapi potensi naiknya kasus DBD di bulan Januari 2023," ucap Safwaliza.

Memasuki musim hujan, banyak hal yang harus dipersiapkan oleh masyarakat, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana seperti banjir dan tanah longsor. Selain melakukan persiapan menghadapi bencana, masyarakat juga diharapkan melakukan persiapan untuk menghadapi berbagai penyakit penyerta musim hujan seperti Demam Berdarah Dengue (DBD).

SAFWALIZA | KADISKES LHOKSEUMAWE

Dalam keterangannya, Maxi Rein Rondonuwu selaku Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menyatakan bahwa terdapat tren kenaikan angka kasus DBD,  terutama pada beberapa golongan umur, usia 14-44 tahun naik sebanyak 38,96% dan usia 5-14 tahun sebanyak 35,61%.

Lebih lanjut, Maxi Rein menjelaskan bahwa kasus demam berdarah dI Indonesia yang terjadi, berasal dari 64 kabupaten/kota di 4 provinsi, yang diantaranya adalah Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Kalimantan Timur.

Melihat data diatas, Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular telah mengirimkan surat kepada seluruh Kepala Daerah di Indonesia mulai dari tingkat Provinsi hingga Kabupaten/Kota, untuk melakukan berbagai macam program pencegahan dbd, diantaranya adalah dengan:

Melakukan pencegahan dan pengendalian melalui Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus di tempat – tempat umum dan tempat – tempat institusi untuk mencapai Angka Bebas Jentik > 95 %.

Memperkuat surveilans Dengue/DBD yang dapat dimonitor, Melakukan pengendalian vektor secara terpadu baik kegiatan program yang dilaksanakan maupun unit atau sektor yang terlibat

Meningkatkan deteksi dini infeksi Dengue di puskesmas dengan memeriksa pasien suspek dengue menggunakan Rapid Diagnostic Test (RDT) Antigen Dengue NS1 atau RDT Combo

Melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) terhadap setiap kasus Dengue baik suspek (presumptive) Dengue, probable, confirmed.

Membentuk atau merevitalisasi kembali Kelompok Kerja Operasional (POKJANAL) Dengue/DBD di tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan dan desa/kelurahan.

Selain penerapan berbagai program pencegahan demam berdarah di atas, diharapkan masyarakat juga turut berpartisipasi aktif untuk menjaga kesehatan dan menerapkan upaya pencegahan seperti penerapan 3M Plus. (ADVERTORIAL)


Lebih baru Lebih lama