![]() |
Vaksinasi polio |
LHOKSEUMAWE | SAMUDERAPOS.COM - Kepala Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe Safwaliza mengatakan penularan virus polio sangat berbahaya. Maka itu, cakupan vaksinasi polio yang tinggi akan bisa memutus mata rantai penularan virus polio tersebut.
“Karena begitu kena, sudah cacat, kita tidak bisa balik lagi. Jadi pencegahan untuk penyakit ini memang yang utama supaya tidak kena,” Safwaliza.
Kepala Dinas Kesehatan Lhokseumawe ini mengatakan kasus polio yang terjadi di Aceh, diakibatkan menurunnya cakupan imunisasi. Di sisi lain, juga terdapat ketakutan orang tua terhadap imunisasi polio pada anak.
"Jadi doakan jangan sampai kena. Tapi kita tidak cukup untuk berdoa, ikhtiar saja masih bisa terjadi. Karena apa, virus itu dia butuh yang ngeblog-nya, dia butuh inang, butuh kita. Nah kita masih ini dengan suka rela, tanpa kita sadar karena kita tidak memproteksi dengan antibodi,” ujar Safwaliza M.Kes.
Pembangunan kesehatan, menurutnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Dalam kerangka mencapai tujuan tersebut, pembangunan kesehatan dilaksanakan secara terarah, berkesinambungan dan realistis.
“Kita enggak perlu kena ‘polio’, kena sakit aja lama berbaring. Enggak cuma hoyong, berdiri aja jatuh tubuh kita,” ujar sang Kadis Kesehatan Lhokseumawe.
Safwaliza berharap imunisasi polio pada anak dilakukan secara lengkap sebanyak empat kali dalam periode usia nol sampai empat bulan baik secara oral atau tetes maupun suntik. Karena, jika anak sudah terkena polio akan mengalami lumpuh layu lemas dan sifatnya akan permanen dan tidak kembali semula selama seumur hidup.
"Makanya upaya yang kami lakukan itu tidak bisa cukup maksimal akibat sudah ada, sudah terjadi perubahan. Jadi memang otak ini, susunan sistim saraf kita tidak ada yang namanya regenerasi. Kalau dia sudah ada kerusakan maka permanen,” imbuh Safwaliza.
“Vaksinasi merupakan cara mencegah penyakit polio yang paling efektif. Namun, selain itu, langkah-langkah seperti menghindari jajan sembarangan, sering mencuci tangan dan menghindari orang sakit juga bisa membantu mencegah infeksi virus tersebut.”
Polio bisa menyerang siapa saja dari segala usia, tapi anak-anak di bawah usia lima tahun lebih rentan mengalami penyakit tersebut. Untungnya, sekarang sudah ada vaksin polio yang bisa memberi perlindungan pada tubuh dari penyakit berbahaya tersebut. Selain dengan vaksinasi ada juga cara-cara lainnya yang bisa dilakukan untuk mencegah polio.
Mengenal Vaksin Polio
Cara paling efektif untuk mencegah penyakit polio adalah dengan mendapatkan vaksinasi. Ada dua vaksin yang tersedia untuk memberi perlindungan terhadap polio, yaitu virus polio yang tidak aktif (inactivated poliovirus atau IPV) dan vaksin polio oral (OPV).
OPV terdiri dari serangkaian suntikan yang bisa diberikan mulai 2 bulan setelah lahir dan berlanjut hingga anak berusia 4-6 tahun. Jenis vaksin ini dibuat dari virus polio yang tidak aktif, sehingga sangat aman dan efektif, serta tidak menyebabkan polio.
Sedangkan OPV dibuat dari bentuk virus polio yang dilemahkan. Ini adalah versi vaksin yang digunakan di banyak negara lantaran biayanya yang murah, mudah diberikan dan memberikan tingkat kekebalan yang sangat baik. Namun, dalam kasus yang sangat jarang, OPV diketahui bisa kembali ke bentuk virus polio yang berbahaya, yang bisa menyebabkan kelumpuhan.
Bagi orang dewasa yang belum divaksinasi atau tidak yakin apakah sudah divaksinasi atau belum, dianjurkan untuk mendapatkan serangkaian suntikan vaksinasi polio primer, yaitu dua dosis IPV dengan jeda waktu di antara keduanya selama 4-8 minggu, dan dosis ketiga 6-12 bulan setelah dosis kedua.
Sementara itu orang dewasa yang sudah menjalani seri vaksinasi primer dengan IPV atau OPV, tapi berisiko tinggi mengalami polio, dianjurkan untuk menerima suntikan IPV booster tunggal. Satu dosis booster bisa bertahan seumur hidup. Orang dewasa yang berisiko, termasuk mereka yang bepergian ke negara atau tempat-tempat di mana polio masih sering terjadi atau mereka yang merawat orang yang mengidap polio.
Cara Mencegah Polio Lainnya Selain Vaksinasi
Perlu diketahui dulu bahwa virus polio bisa ditularkan melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi, dan pada kasus yang lebih jarang, melalui makanan dan air yang terkontaminasi. Orang yang terinfeksi bisa menyebarkan virus selama berminggu-minggu melalui kotorannya, bahkan bila mereka sendiri tidak menunjukkan gejala.
Karena itu, berikut adalah beberapa cara mencegah penyakit polio yang bisa dilakukan:
1. Hindari jajan atau membeli makanan di tempat yang kurang bersih
Virus polio bisa ditularkan dari makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh kotoran orang yang terinfeksi. Oleh karena itu, bila ingin jajan atau membeli makanan dan minuman, pastikan kamu membelinya di tempat yang bersih dan penjual makanan juga menerapkan praktik kebersihan yang baik. Demi keamanan, sebaiknya kurangi jajan di luar dan perbanyak mengonsumsi makanan sehat yang diolah sendiri di rumah.
2. Cuci tangan secara teratur
Cucilah tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir, terutama setelah menggunakan toilet, sebelum makan, dan sebelum mempersiapkan makanan. Bila tidak ada sabun, gunakan hand sanitizer berbahan dasar alkohol. Sebelum menyentuh mata, hidung atau mulut, pastikan dulu tangan kamu sudah bersih.
3. Hindari kontak dekat dengan orang yang sakit
Hindari berciuman, berpelukan, dan berbagi peralatan makan dengan orang yang sakit.
4. Dapatkan vaksinasi polio sebelum bepergian ke luar negeri
Cobalah periksa status vaksinasi kamu saat ini. Bila belum pernah mendapatkan vaksinasi polio, sebaiknya dapatkan segera. Bila sudah pernah vaksin tapi kamu akan bepergian ke daerah yang rawan wabah polio, dapatkan suntikan booster satu dosis.
Itulah cara mencegah penyakit polio yang bisa kamu lakukan. Bila kamu mengalami gejala-gejala, seperti demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, muntah, dan lain-lain, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
Hal itu karena gejala tersebut bisa menjadi gejala polio. Kamu bisa memeriksakan kesehatanmu ke dokter dengan buat janji di rumah sakit pilihan melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store atau Google Play untuk mendapatkan solusi kesehatan terlengkap dengan mudah. [ADVERTORIAL]