![]() |
Pj Walikota Lhokseumawe Dr Imran terlihat jamuan makan bersama dengan Ketua PWI Aceh Nasir Nurdin dan mengupas seputar pembangunan kesehatan di Kota Lhokseumawe. FOTO | MUHAMMAD IHSAN |
LHOKSEUMAWE | SAMUERAPOS.COM -- Pj Walikota Lhokseumawe Dr Drs Imran MSi MA.Cd berkomitmen memprioritaskan Pembangunan Kesehatan di Kota Lhokseumawe pada anggaran belanja anggaran tahun 2024 mendatang, langkah ini dilakukan untuk dapat memberikan pelayanan Kesehatan secara tepat dan cepat, menuju Lhokseumawe sehat.
Pencapaian tujuan tersebut dijabarkan dalam kegiatan-kegiatan yang mengarah untuk meningkatkan kesadaran dan kemandirian masyarakat hidup sehat dengan indikator rumah tangga sehat, Institusi kesehatan yang berperilaku sehat, Institusi pendidikan yang sehat, tempat kerja sehat, tempat-tempat umum sehat.
Demikian disampaikan oleh Pj Walikota Lhokseumawe Dr Drs Imran MSi MA.Cd dalam wawancara khusus dengan kepala Perwakilan Samuderapos seputar pembangunan kesehatan di Kota Lhokseumawe beberapa waktu lalu.
Menurutnya, meningkatkan kemandirian masyarakat sebagai jaminan pemeliharaan kesehatan. Indikator tersebut dapat dijelaskan melalui pelaksanaan kegiatan program kesehatan lingkungan tahun 2023-2024. Rumah sehat adalah bangunan rumah hingga yang memenuhi syarat kesehatan.
Syarat-syarat tersebut yaitu memiliki jamban yang sehat, Sarana air bersih, Tempat pembuangan sampah, Sarana pembuangan air limbah, dan vantelasi rumah yang baik, Kepadatan dunia rumah yang sesuai dan lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah.
Rumah dan lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan beresiko menjadi sumber penyebab penularan berbagai jenis penyakit. Penilaian Rumah Sehat di Kota Lhokseumawe Per Puskesmas dari grafik di atas menunjukkan hampir seluruh wilayah kerja puskesmas di Kota Lhokseumawe masih mempunyai permasalahan rumah yang belum memiliki persyaratan sehat untuk dapat ditempati, ujar Dr Imran.
Disamping itu, lanjut Dr Imran, Akses terhadap air bersih Sumber air minum yang digunakan rumah tangga dikategorikan menjadi dua kelompok besar yaitu sumber air terlindung dan tidak terlindung. Sumber air terlindung terdiri dari air kemasan, Ledeng, Pompa dan Sumur terlindung. Sedangkan air tidak terlindung terdiri dari sumur tidak terlindung, Mata air tidak tidak terlindung, Air sungai dan lainnya.
Penduduk dengan akses terhadap air bersih di Kota Lhokseumawe menunjukkan keluarga yang menggunakan Perpipaan (PDAM,BPSPAM) sebagai Akses Air Bersih mempunyai jumlah tertinggi yaitu sebesar Penduduk Pengguna, kesadaran masyarakat terhadap konsumsi air sudah semakin baik.
![]() |
Silaturrahmi dengan rekan media |
Mengingat permasalahan penyakit yang bersumber dari konsumsi air yang bersumber air sumur mengandung zat kapur (phospor) yang sangat tinggi dan tidak terlindungi, sehingga saat ini penyakit batu karang (vesicolithiasis) serta penyakit diare dan penyakit kulit masih dominan terjadi di masyarakat.
Penyuluhan dan sosialisasi penggunaan air bersih tetap selalu mendapat perhatian Puskesmas. 3. Penduduk dengan Akses Fasilitas Sanitasi Yang Layak (Jamban Sehat) Penduduk dengan akses fasilitas sanitasi yang layak (jamban sehat)sebesar Penduduk atau sebesar 48,5 %. Grafik di bawah ini memperlihatkan Penduduk dengan akses fasilitas sanitasi yang layak (jamban sehat) di tahun Profil Kesehatan Kota Lhokseumawe.
Penduduk dengan Akses Fasilitas Sanitasi yang Layak (Jamban Sehat) Di Kota Lhokseumawe diketahui bahwa dari keluarga yang diperiksa masih ada keluarga dibeberapa kecamatan yang belum memiliki jamban,tempat sampah dan pengelolaan air limbah.
Tempat Umum dan Pengolahan Makanan (TUPM) Makanan termasuk minuman, merupakan kebutuhan pokok dan sumber utama bagi kehidupan manusia, namun makanan yang tidak dikelola dengan baik justru akan menjadi media yang sangat efektif didalam penularan penyakit saluran pencernaan (Food Born Diseases).
Terjadinya peristiwa keracunan dan penularan penyakit akut yang sering membawa kematian banyak bersumber dari makanan yang berasal dari tempat pengolahan makanan (TPM) khususnya jasaboga, rumah makan dan makanan jajanan yang pengelolaannya tidak memenuhi syarat kesehatan atau sanitasi lingkungan.
Sehingga upaya pengawasan terhadap TUPM amat penting. Hasil pengawasan terhadap kualitas penyehatan tempat umum dan pengolahan makanan. Pasar juga merupakan tempat umum yang paling banyak dikunjungi masyarakat ternyata tidak memenuhi persyaratan yang optimal, hal ini perlu mendapat perhatian dari Profil Kesehatan Kota Lhokseumawe.
Sambung Dr Imran, seluruh pihak untuk dapat menjadikan pasar suatu tempat umum yang aman dan memenuhi persyaratan/kaedah-kaedah kesehatan. Demikian juga dengan restoran dan rumah makan sebagai tempat pengolahan makanan, hal ini juga perlu mendapatkan perhatian agar seluruh tempat pengolahan makanan dan minuman dapat memenuhi persyaratan kesehatan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah lokasi, cara pengolahan, sumber bahan, tempat penyimpanan air yang digunakan serta tempat dan cara penyajian.
Sesuai dengan Visi Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe yaitu Menjadikan Masyarakat Kota Lhokseumawe Sehat Secara Mandiri dan Islami. Sedangkan Misi Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe yaitu: Memberikan Prioritas Pada Program Kesehatan Keluarga, Pemberantasan Penyakit dan Pelayanan Kesehatan. Memandirikan Masyarakat untuk Hidup Sehat. Meningkatkan profesionalisme Sumber Daya Manusia kesehatan. Meningkatkan Prasarana dan Sarana kesehatan. Menjaga Ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan.
Sementara itu, lanjut Pj Walikota Imran, Pembangunan Jangka Menengah Bidang Kesehatan adalah dengan Menurunkan Angka Kematian Ibu (AKB), Angka Kematian Bayi (AKI), Angka Malnutrisi Pada Balita, Meningkatkan Umur Harapan Hidup (UHH), Melakukan Pengendalian Penyakit Menular, Meningkatkan Mutu Pelayanan, Mengembangkan Pelayanan Kesehatan Jiwa Masyarakat dan Mengembangkan Sistem Jaminan Kesehatan.
Dalam pembangunan kesehatan pemerintah menyediakan pelayanan kesehatan yang merata, Terjangkau dan berkualitas. Dengan demikian perlu disediakan tenaga kesehatan yang berkualitas, Biaya operasional kegiatan, Sarana fisik dan peralatan kesehatan, Obat-obatan, perbekalan kesehatan dan kebutuhan lainnya, untuk mendukung kegiatan program kesehatan yang berpihak kepada masyarakat.
Oleh karena itu Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe melakukan penjabaran Program Kesehatan sebagai berikut: Program pengadaan obat dan perbekalan kesehatan Program ini bertujuan untuk menjamin ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Sasaran yang ingin dicapai adalah tersedianya obat difasilitas pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, bermanfaat dan terjangkau oleh masyarakat.
Program upaya kesehatan masyarakat Program ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah, pemerataan dan kualitas pelayanan kesehatan melalui puskesmas dan jaringannya meliputipuskesmas pembantu dan Pos Kesehatan Desa. Adapun output/keluaran yang ingin dicapai adalah semua Profil Kesehatan Kota Lhokseumawe.
Puskesmas mampu melaksanakan 6 jenis pelayanan kesehatan dasar/kesehatan wajib, yaitu: (1) Kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana; (2) Promosi kesehatan; (3) Kesehatan Lingkungan; (4) Pencegahan dan penanggulangan Penyakit; (5) Pengobatan; (6) Gizi. Disamping pelayanan wajib, puskesmas juga mengembangkan program pelayanan tergantung kondisi dan kebutuhan dan derah wilayahnya.
Kesehatan remaja, Lansia, kesehatan Jiwa dan lain-lain. Program pengawasan obat dan makanan Program ini bertujuan untuk memonitoring distribusi obat, untuk mencegah beredarnya obat dan makanan yang kadaluarsa di apotik dan swalayan wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe. Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat Program ini bertujuan untuk memberdayakan individu, keluarga dan masyarakat agar mampu menumbuhkan prilaku hidup bersih dan sehat dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber masyarakat.
Sasaranya adalah meningkatkan persentase rumah tangga yang berperilaku hidup bersih dan sehat, Meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan desa siaga secara bertahap termasuk mempersiapkan masyarakat peduli dan siaga dalam kegawat daruratan masalah kesehatan.
Program perbaikan gizi masyarakat Program Ini bertujuan untuk meningkatkan status gizi di masyarakat sehingga bisa menurunkan angka Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi, gangguan akibat kurang yodium (GAKY), kurang vitamin A dan kekurangan zat mikro lainya.
Program pengembangan lingkungan sehat Program Ini bertujuan untuk mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat melalui pengembangan system kesehatan kewilayahan untuk menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan. Sasaran yang ingin dicapai adalah meningkatkan persentase keluarga penghuni rumah yang memenuhi syarat kesehatan, peningkatan penggunaan sarana air bersih dan sanitasi dasar.
Peningkatan sistim kewaspadaan dini dan surveilans dalam penanggulangan KLB, pengendalian dampak resiko pencemaran lingkungan, pengembangan wilayah sehat termasuk tempat-tempat umum, sekolah dan institusi. Profil Kesehatan Kota Lhokseumawe Tahun
Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular Program ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah, pemerataan dan kualitas pelayanan kesehatan melalui Puskesmas dan jaringannya meliputi Puskesmas Pembantu dan Pos Kesehatan Desa. Adapun output/keluaran yang ingin dicapai adalah semua Puskesmas mampu melaksanakan 6 Jenis pelayananan kesehatan dasar/kesehatan wajib,
Yaitu: (1)Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana; (2)Promosi Kesehatan (3)Kesehatan Lingkungan; Program standarisasi pelayanan kesehatan Program Ini bertujuan untuk menentukan kriteria tempat yang harus dipenuhi saat memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Dengan program ini juga diharapkan Sumber Daya Manusia (tenaga kesehatan) yang bekerja di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe dapat memenuhi standar yang ada.
Program pelayanan kesehatan penduduk miskin Program Ini bertujuan untuk menanggulangi biaya pengobatan bagi penduduk miskin yang memerlukan perawatan dan pengobatan. Program pengadaan, peningkatan, perbaikan sarana dan prasarana puskesmas, Puskesmas pembantu dan jaringannya Peningkatan pembangunan dan perbaikan sarana dan prasarana Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Pos Kesehatan Desa, Penyediaan peralatan dan fasilitas pelayanan kesehatan dan jaringannya.
Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Umum/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Ibu dan Anak Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan perorangan, Terselenggaranya pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin, Peningkatan pelayanan kesehatan rujukan, Pembangunan sarana dan prasarana Rumah Sakit dll.
Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Program ini bertujuan untuk meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan masyarakat melalui Program Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) disamping pelaksanaan pelayanan kesehatan keluarga miskin melalui Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS). Program peningkatan pelayanan kesehatan anak Balita Program Ini bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan anak balita.
Program Peningkatan Pelayanan kesehatan usia lanjut Program ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatn yang bersifat khusus dan rehabilitasi bagi kelompok masyarakat usia lanjut, Meningkatkan umur harapan hidup dari 68 menjadi 70 tahun dan sasaran yang ingin dicapai adalah terlaksananya pelayanan kesehatan bagi masyarakat usia lanjut.
Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan Program Ini bertujuan untuk mengawasi keamanan dan kesehatan makanan hasil industri dan produksi rumah tangga. 16. Program Peningkatan keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak Program ini bertujuan untuk menurunkan jumlah kamatian ibu malahirkan, bayi baru lahir dan anak.
Sasarannya (1) Bagaimana upaya meningkatkan kesejahteraan ibu yang dapat dilihat dari indikator Angka Kematian Ibu; (2) Bagaimana upaya yang dilakukan dalam akselerasi penurunan angka kematian Bayi dan anak yang dilihat dari indikator AKA dan AKABA (3) Bagaimana upaya memerangi HIV/AIDS khususnya. 17. Program evaluasi pengendalian dan pelaporan Program Ini bertujuan untuk menganalisa dan mengevaluasi laporan data dari Puskesmas dan Bidang di Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe.
Program perbaikan gizi masyarakat Program ini bertujuan untuk meningkatkan status gizi masyarakat terutama pada ibu hamil, bayi dan anak balita, melalui peningkatan kesadaran gizi ditengah keluarga, Melalui program Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi), Mengaktifkan posyandu dan menjalin kerjasama lintas sektor dalam upaya penanggulangan masalah gizi.
Sasaran program adalah keluarga, institusi pelayanan kesehatan, Posyandu dan kader. Program kebijakan dan manajemen pengembangan kesehatan Program ini bertujuan untuk mengembangkan kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan guna mendukung penyelenggaraan sistim kesehatan provinsi Aceh berdasarkan kebijakan Nasional.
Sasaran program meliputi pengkajian dan penyusunan kebijakan, Sistem penganggaran, Pelaksanaan, Pengendalian pengawasan dan penyempurnaan administrasi keuangan, Pelaporan, data serta hukum kesehatan. Pengembangan sistim informasi kesehatan didaerah, meningkatkan kemampuan petugas perencana kesehatan, Pengelola sistim informasi kesehatan serta menyediakan sarana, terang Pj Walikota Lhokseumawe Dr Drs Imran MSi MA.Cd. (ADVERTORIAL)