SAMUDERAPOS.id
SAMUDERAPOS.id

Impas Sayangkan Debat Terakhir Pilgub Aceh Berakhir Ricuh, KIP Aceh Harus Bertanggungjawab

  

Ketua Pengurus Ikatan Mahasiswa Pascasarjana (IMPAS) Aceh - DKI Jakarta, Nazarullah. 


Indonesia | SAMUDERAPOS.COM - Pengurus Ikatan Mahasiswa Pascasarjana (IMPAS) Aceh - DKI Jakarta menyayangkan perhelatan debat sesi terkahir Pilkada Aceh 2024 yang harus dihentikan karena terjadinya insiden kericuhan saat prosesi debat sedang berlangsung dan disiarkan secara live melalui siaran televisi kompas tv, pada Selasa, (19/11/2024) malam di Banda Aceh.


Hal tersebut disampaikan oleh ketua umum Impas DKI Jakarta, Nazarullah kepada media dalam keterangannya mengungkapkan kekecewaan dan kekhawatirannya akan perihal kondusifitas ketertiban serta keamanan atas insiden yang terjadi tersebut.


"kita sangat menyayangkan adanya kejadian tersebut dan KIP Aceh harus bertanggung jawab atas kejadian ini karena dinilai lalai dalam menjalankan tugas yang ada. Kalaupun ada hal-hal yang diduga non prosedural ataupun melenceng dari tatib debat, seharusnya itu disikapi secara arif dan bijak. Bukan malah dengan memakai cara-cara tindakan aksi kericuhan seperti yang beredar diberbagai media yang ada dan ini sangat memalukan bagi jalannya prosesi perhelatan pesta demokrasi di Aceh yang tak berjalan secara baik dan tertib sebagaimana yang kita harapkan saat ini", Sebutnya.


Kemudian disamping itu, pihaknya juga sangat menyayangkan debat ketiga Pilkada Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Aceh yang tak berjan sebagaimana mestinya. Padahal prosesi debat ini adalah bagian dari ruang dimana masyarakat Aceh pada khususnya dapat melihat dan mendengar secara langsung terkait berbagai pemaparan visi-misi para paslon dan berbagai program-program yang direncanakan oleh setiap paslon didalam memimpin Aceh untuk lima tahun kedepan. Sehingga nantinya pihak masyarakat Aceh dapat memutuskan untuk menentukan siapa yang layak dan berhak dipilih untuk menjadi pemimpin Aceh dimasa satu periode mendatang.


"hal ini jelas sangat merugikan bagi kami masyarakat Aceh yang ingin mendengar dan mengetahui secara langsung terkait pemaparan gagasan visi-misi para paslon yang akan menjadi pemimpin Aceh nantinya. Semestinya lokasi ruang debat itu harus kondusif meskipun dibolehkan kehadiran para penonton dan pendukung setiap paslon, sehingga aksi kericuhan semacam itu tidak perlu terjadi", lanjut Nazar.


Tak hanya itu, Pihaknya juga meminta kepada Pemerintah Pusat untuk dapat memberikan atensi khusus terhadap jalannya prosesi perhelatan Pilkada Aceh dapat berjalan sebagaimana mestinya dan jauh dari tindakan-tindakan yang mengundang kegaduhan, kericuhan serta menggangu stabilitas perhelatan pesta demokrasi di Aceh pada 27 November 2024 mendatang.


"Intinya kita sangat berharap pilkada Aceh dapat berjalan secara aman, damai dan bebas dari tindakan yang akan mencidrai Prosesi Perhelatan Pesta Demokrasi di Aceh. Oleh karenanya, kami meminta Pihak Pemerintah Pusat untuk meningkatkan dan mengoptimalkan proses pengamanan perhelatan Pilkada di Aceh. Insiden ini harus menjadi perhatian semua pihak terutama bagi Pemerintah Pusat untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan dengan menambah peningkatan ketertiban dan keamanan jalannya proses Pilkada Aceh", Tutup Nazar.

Lebih baru Lebih lama